Diary Alenna - Kemana saja kamu (Episode - 6)
Al...
Alga...
Kamu menjanjikan suatu yang indah dulu, tapi kenapa kamu pergi..
Kamu biarkan aku menunggu..
Mungkin ngga kalau kita ketemu lagi?
Kamu udah ngga kasih kabar aku begitu lama..
Sampai aku bingung..
Apa kamu masih ingat janji kamu dulu atau ngga..
Kenapa kamu seolah biarkan aku berjalan sendiri?
Kenapa kamu seolah ngga peduli sama aku?
Kenapa kamu berubah Al?
Kamu ngga rindu aku?
Al, kamu kemana?
Al, apa kamu ngga takut kalau aku sama yang lain?
Al... Kenapa kamu jahat..
Kenapa kamu biarin aku kaya gini nunggu kamu?
Kamu kemana Al?
Alga..
Alga..
Alga...
"Algaaaaaaaa.." Teriak Alenna terbangun dari tidurnya.
Dia segera menghela nafas.
"Astaghfirullah. Ternyata mimpi." Ucap Alenna sambil menatap cermin di hadapan kasurnya tersebut, yang melihat dirinya terbangun dengan air mata.
Sudah 2 tahun Alga hilang tidak ada kabar, satu pesan saja tidak dia balas. Ini adalah pemberhentianku paling lama di dalam rumah, dan kemarin malam aku sudah putuskan untuk melanjutkan petualanganku hari ini, ya malam ini aku pergi ke Korea Selatan.
Entah benar ya atau tidak Alga akan menyusul kesana seperti ucapannya dulu, kini aku sudah mulai terbiasa beraktivitas sendiri, mandiri. Semua perlengkapan sudah aku siapkan, tinggal berangkat.
Dan pagi ini, karena sedang berhalangan aku tidak sholat subuh, aku membuka ponsel dan membuka media sosialku, ku tatap media sosialku yang terlihat nampak monoton, karena wanita yang sudah menggunakan jilbabnya dari 2 tahun sebelumnya ini tidak pernah mengupload fotonya di media sosial manapun, hanya kartun animasi saja yang ku pasang, dan hari ini aku bermaksud mengganti Foto Profil media sosialnya dengan wajah ku yang sudah berjilbab. Setelah aku menggantinya, aku menutup media sosial tersebut dan langsung bangun membersihkan rumah dan pergi melengkapi kebutuhan ku untuk pergi ke Korea Selatan nanti malam.
Setelah aku sampai di supermarket, aku beli perlengkapan seperlunya saja, karena selebihnya akan di beli disana, setelah selesai belanja aku segera kembali ke rumah, dan bersiap untuk berangkat.
Aku segera pamit kepada orang rumah, dan siap menuju bandara. Dengan satu koper, satu tas ransel
dan satu tas selempang sudah siap ku bawa untuk beberapa bulan disana. Setelah aku pesan taksi online, aku pun berangkat. Sesampainya di bandara, aku hanya mendengar musik di telingaku menggunakan headset. Dan segera masuk ke dalam pesawat.
Saat itu, aku hanya ingin diriku menjadi lebih baik, tidak terpuruk lagi seperti sebelumnya. Aku pun segera masuk ke dalam pesawat. Yaa, aku harus menunggu 11 jam untuk sampai disana. Sepanjang jalan aku hanya bisa berdoa, memasrahkan semua perjalananku, karena tiada yang tahu aku bisa sampai selamat atau tidak.
Selama diperjalanan aku hanya bisa mencatat diary yang selalu ku bawa, membaca cerita-cerita dulu yang pernah aku catat, sambil membaca doa karena masih diperjalanan.
Waktu terus berlalu dan tibalah aku di bandara Incheon. Sesampainya disana, aku langsung mencari taksi menuju ke lokasi tempat tinggalku yang sudah aku pesan sebelumnya. Bukan Alenna namanya jika takut kemana-mana seorang diri, aku terbiasa berpetualang disini, dan sambil melanjutkan sekolahku, aku ingin menjadi relawan di panti asuhan yang sebelumnya pernah aku ceritakan pada Alga.
Aku pun tiba di rumah kontrakan yang sudah ku pesan, lumayan luas terdapat tiga kamar disana, kamar mandi di masing-masing kamar, satu kamar dibawah, dua kamar di lantai atas, terdapat dapur dan ruang tv di lantai bawah dan di lantai atas. Cukup luas, entah kenapa ibu dan ayah memilih rumah besar ini, mungkin mereka akan berkunjung nanti kesini.
Aku pun beristirahat sejenak disini masih jam 9 pagi berarti di Indonesia masih jam 7 pagi, Akupun langsung memberi kabar pada ayah dan ibu bahwa aku sudah sampai disini. Setelah aku memberi kabar, aku berencana setelah dzuhur akan berangkat ke panti asuhan, sekitar jam setengah dua siang, karena dzuhur disini jam 1 siang.
Akupun tertidur hingga jam 12 siang, aku segera mandi dan bersiap pergi.
Aku mencoba melihat peta menuju ke lokasi panti asuhan, tidak jauh, cukup menggunakan satu kali naik bus saja. Setelah sholat dzuhur, aku langsung bersiap berangkat. Tibalah aku di panti asuhan sederhana dengan jumlah anak panti yang cukup banyak, dari segala usia.
Aku masuk ke dalam gerbang panti tersebut, aku bertemu dengan pemilik panti disana dan pemilik panti menyambutku dengan sangat ramah. Aku di ajak untuk berkeliling ke setiap ruangan dan kamar anak-anak disana, ada yang menjadi perhatianku disana, ada anak kecil bernama Go Eun, dia sangat cantik, masih berusia 5 tahun, gadis ini di tinggal ibu dan bapaknya karena kecelakaan, karena pihak keluarga tidak ada yang mau menerima Go Eun, maka Go Eun diserahkan ke panti ini.
Saat melihatku kesana, Go Eun langsung memeluk erat aku, entah kenapa, tapi aku mulai penasaran dengan Go Eun ini.
Tidak lama, kunjungan pun selesai, mulai besok aku akan menjadi relawan di panti ini, mulai dari bersih-bersih, menjaga dan merawat anak-anak.
Dan, ketika aku hendak pamit dan meninggalkan panti, aku lihat Go Eun berlari ke arah gerbang keluar, aku khawatir Go Eun akan kabur, ku kejar dan memanggil namanya. Tapi kaki ku berhenti, ketika melihat seseorang yang sedang memeluk Go Eun.
"Alga?" Ucapku dalam hati.
Comments
Post a Comment