Dania - Berpisah tanpa Kata (Cerbung ke - 12)
"AYA"
Sosok yang pernah membuat hati Dania tidak tenang, kejadian terakhir saat Dania menangis karena merasa cemburu pada Aya, kini dia mencoba untuk melupakan hal tersebut.
Berbeda hal dengan Dhika, sosok yang kadang muncul dan menghilang, kini sudah mulai rajin menjemput Dania dikala pulang kuliah, meskipun Dania tidak bercerita padanya bahwa dia pernah merasa cemburu, tapi perlindungan Dania oleh Dhika diperketat tanpa sepengetahuan Dania. Meskipun Aya terkadang meminta Dhika untuk mengantar jemputnya, tapi prioritas Dhika tetaplah Dania. Dhika tak pernah tahu bahwa Aya menyimpan rasa suka pada Dhika, apalagi semenjak ibu Aya bercerita bahwa ibu Dhika menyukai Aya, membuat Aya semakin tertarik untuk mendekati Dhika.
Entah bagaimana perasaan Dania jika dia tahu bahwa ibu Dhika menyukai Aya, sedangkan Dania belum pernah menemuinya.
Selama ini, Dania selalu tahu ketika Dhika hendak mengantar jemput Aya untuk Koas di rumah sakit, namun Dania mencoba untuk bersikap biasa saja karena mau bagaimanapun Dhika dan Dania tidak memiliki ikatan apapun, meskipun sesekali ia pernah di buat kecewa oleh Dhika yang tak bisa menepati janji untuk mengantarnya ke kampus, Dania tetap mencoba bersabar dan meyakini dirinya, bahwa ia tak pernah mau menggantungkan dirinya pada orang lain.
Hari ini Dania sedang bersemangat pergi ke kampus, karena ada pekan olahraga dan kreativitas mahasiswa Fakultas Kedokteran, acara tersebut di adakan untuk warga kampus dan umum, maka acara tersebut sangat ramai, ada bazzar dan berbagai macam jajanan kuliner yang bisa di coba, bagi mahasiswa kedokteran di wajibkan untuk mengikuti salah satu dari kegiatan tersebut, baik bidang olahraga dan kreativitas, namun karena Dania sangat aktif, ia mengikuti keduanya, untuk bidang olahraga ia mengikuti pertandingan lari estafet, karena dia sangat cepat lari nya, sedangkan untuk kreativitasnya ia mengikuti perlombaan melukis. Tidak hanya itu, Fakultas Dania pun mengundang banyak Band terkenal sebagai hiburan, termasuk "Band Diamond", siapa yang tidak kenal dengan band tersebut, band yang di sukai semua para gadis karena ketampanan personilnya, band yang pernah hadir di waktu Dania SMA, yaa, itu adalah band nya Dhika.
Dania sangat bersemangat hari ini, sesampainya di kampus, dia langsung mencari tempat acara dilaksanakan, acara itu sangat meriah, terlihat dari depan gerbang kampus banyaknya bendera warna-warni di sisi kanan dan kiri, nampaknya acara hari ini akan sangat ramai karena acara akan selesai sampai pukul 10 malam. Di antara kedua acara yang akan Dania ikuti yang lebih dulu yaitu perlombaan melukis, maka Dania menyiapkan segala sesuatu apa yang Dania butuhkan untuk melukis, dari mulai, kanvas, kuas, cat, dan sebagainya, sangat banyak peserta yag mengkuti perlombaan melukis, namun itu tak membuat Dania berkecil hati, ia tetap bersemangat dan ikut meramaikan acara tersebut. Waktu untuk melukis di beri kesempatan 2.5 jam, saat itu acara di mulai jam 7.30 pagi, maka selesai jam 10, begitu ceria saat Dania melukis, nampak sebuah wajah yang ia lukis, wajah tersebut tentunya yang tidak begitu asing untuk Dania, mulai dari membuat lingkaran wajah, mata, hidung, bibir yang tersenyum dan rambut yang nampak sempurna, sangat jelas bahwa seseorang yang ia lukis adalah orang yang ada di pikirannya saat itu, dari pemberian warna dan ketegasannya sangat indah, tidak ada satupun peserta yang melukis wajah, kebanyakan melukis pemandangan, maka dari itu Dania nampak tidak pesimis untuk mengikuti perlombaan melukis.
Di tempat berbeda, Dhika dan teman-temannya latihan terlebih dahulu sebelum tampil di acara, maka dari itu Dhika tak sempat memberi kabar Dania akan ke kampusnya jam berapa, yang jelas Dania sudah tahu bahwa Dhika dan teman-temannya akan tampil di acara yang Dania ikuti.
Perlombaan melukispun selesai, pengumumannya akan di umumkan saat acara musik nanti malam, kini Dania sedang menyiapkan pertandingan lari estafet. Pertandingan lari estafet di ikuti oleh perwakilan kelas, masing-masing 4 orang dalam satu kelas, dan di kelas Dania di ikuti oleh 3 orang laki-laki dan Dania wanita satu-satunya, setelah Dania mengganti pakaiannya dengan pakaian olahraga Daniapun siap melakukan pemanasan terlebih dahulu dengan sebelum bertanding.
Matahari sudah mulai naik, pertandingan lari estafet akan segera di mulai para pendukung semua berdiri di pinggir lapangan, semua teriak, bernyanyi dan membunyikan alat musik untuk meramaikan acara, Dania yang saat itu menjadi orang ke empat, bersiap-siap di tempatnya, berarti Dania adalah sosok yang di percaya untuk mengakhiri pertandingan. Tanpa ia sadari bahwa dari jauh ada yang memperhatikan Dania bertanding, ya.. Dhika, Dhika sudah berdiri dipinggir lapangan untuk menyaksikan Dania bertandingan, tapi dia tidak sendiri, ternyata Aya ada menemani disisinya.
Prrriiiiittt...... peluit sudah di bunyikan, pertandingan lari estafet 4x400m pun di mulai. Dania yang sudah siap di bagian paling akhir terus memperhatikan teman-temannya yang sedang berlari, orang pertama pun berlari dengan cepat, orang kedua sedang bersiap-siap untuk menerima tongkat, jarak yang di tempuh cukup panjang, pasti akan terasa lelah setelahnya, setelah satu keliling di lakukan oleh orang pertama, kini orang kedua, tim kelas Dania kini ada di peringkat kedua sementara, selebihnya masih tertinggal jauh di belakang. Semua teman-teman yang tidak ikut bertanding bersorak-sorai memberikan semangat dan dukungannya, Pertandingan berlanjut sengit, tiba-tiba teman Dania yang ada di bagian kedua terjatuh, dia terjatuh karena tali sepatunya terurai dan membelit kaki yang satunya. Tiba-tiba semua teriak, meneriakan "Bangun" "Bangun" "Ayo" "Ayo", orang di bagian kedua pun segera mengikatkan tali sepatunya, dan melanjutkan larinya, kini posisi tim lari kelas Dania di peringkat ke 6 sementara dari 9 tim lainnya. Dania dan temannya di bagian ketiga sempat gugup, tapi masih optimis untuk menang. Orang kedua pun segera menyusul, tim lawan lainnya dengan berlari cepat, namun ia hanya mampu di peringkat 5 sementara, kini tongkat sudah berpindah pada orang ketiga, orang ketiga ini masih berstamina, dia pelari cepat yang di andalkan juga oleh timnya, dia berlari kencang, namun masih ada 4 orang lagi di depannya yang sudah lumayan jauh jaraknya, suara penonton semakin ramai, karena semua tak sabar ingin mengetahui hasil akhirnya, tak terasa orang ketiga melaju sangat kencang dan hampir mendekati orang ke empat, Dania, Dania pun bersiap-siap untuk menerima tongkat dan berlari, 3 orang tim lawan sudah melaju beberapa detik sebelum Dania mendapatkan tongkat.
Yaap, akhirnya tongkat sudah di tangan Dania, Dania yang menggunakan pakaian olahraga dengan rambut di ikat berlari dengan kencang, sangat kencang, semua teman sekelasnya berteriak, "Dania..." "Dania.." "Dania.." Dania yang mendengar teriakan dari teman-temannya itu semakin bertambah semangatnya, sehingga semakin kencang larinya, 1 orang lawan sudah terlewati, dengan kata lain Dania kini ada di peringkat ke empat, daaannn satu orang lagi terlewati, kini dania di peringkat ketiga untuk sementara, 2 orang lawan di depannya semakin dekat jaraknya dengan Dania dan garis Finish, lawan di belakang Daniapun hampir menyusul Dania, ketika Dania berlari, dia baru menyadari bahwa Dhika sedang berteriak dan memberikannya semangat, ketika melihat itu, lari Dania semakin kencang, Dania dan 2 orang lawan di depannya hampir tersusul oleh Dania, mereka semakin mendekati garis Finish, lari Dania semakin kencang, orang kedua pun sekarang sudah ada di belakangnya, daaaannnnn Priiiiiiiiiiiiiiiiitttt... Dania memasuki garis Finish bersamaan dengan lawan yang sudah ada di paling depan, waktunya pihak juri yang menilai, karena ini adalah hal tersulit yang harus di tentukan.
Daniapun segera duduk di kursi samping lapangan, Dania sangat menyukai olahraga lari, sambil melihat ke kanan dan ke kiri mencari seseorang yang ia lihat ketika berlari, namun tidak ada, napas Dania terus berhembus karena lelahnya, keringat bercucuran, 3 kawan dalam tim larinya tadi menghampiri Dania, semua mengucapkan terimakasih, begitu pun kawannya di bagian kedua meminta maaf karena sempat terjauh. Mereka semua beristirahat bersama di pinggir lapangan, kawan laki-lakinya duduk di bawah, sedang Dania duduk di kursi. Teman-teman kelasnya menghampiri mereka dan memberinya minum, karena sudah pasti mereka kehausan, teman-temannya menceritakan ulang kehebatan dari pertandingan yang sudah dilakukan tadi, ada yang menertawakan orang kedua ketika jatuh, ada yang menceritakan tim lawan ketika bertanding seperti apa, dan memuji kecepatan Dania dalam berlari. Ketika mereka bercerita, Dania sempat tidak fokus karena mencari Dhika, Dania yakin betul bahwa yang ia lihat tadi adalah Dhika, tapi Dhika tidak menghampiri Dania.
Mereka semua terus bersenda gurau, menyaksikan berbagai macam pertandingan yang lainnya, mulai basket, volly, bulu tangkis, dan pertandingan olahraga lainnya. Ketika menjelang malam, mulailah panitia menyiapkan dekorasi panggung yang akan di gunakan untuk acara musik pukul 7 malam, Dania yang saat itu menunggu dengan teman-temannya sudah mengganti pakaian dengan pakaian bebas, seperti biasa, setelan pakaian Dania yaitu celana jeans, kaos dan jaket serta topi di kepalanya. Acara musik pasti akan ramai karenaa di akhir acara akan ada pengumuman kejuaraan dari tiap-tiap perlombaan dan pertandingan yang di laksanakan dari pagi dan sampai sore tadi.
Dania dan semua temannya pun berdiri di depan panggung menyaksikan pembukaan acara musik tersebut, setelah acara pembukaan, dilanjut dengan berbagai macam kesenian, dari mulai pembacaan puisi, drama musikal, dan band-band, "Band Diamond lah yang sangat di nantikan, karena band tersebut sudah cukup terkenal, berbagai macam musik ada di acara tersebut, waktu terus berjalan, hingga menunjukkan pukul 8 malam.
Tidak lama, akhirnya orang yang dinantikan Dania datang, dia membawakan hamburger untuk Dania, sangat pas karena saat itu Dania merasa lapar. Teman-teman disekitarnyapun memperhatikan Dania, karena Dania dihampiri oleh salah salah satu personil Band Diamond.
Kemudian keduanya melahap hamburger bersamaan.
Prrriiiiittt...... peluit sudah di bunyikan, pertandingan lari estafet 4x400m pun di mulai. Dania yang sudah siap di bagian paling akhir terus memperhatikan teman-temannya yang sedang berlari, orang pertama pun berlari dengan cepat, orang kedua sedang bersiap-siap untuk menerima tongkat, jarak yang di tempuh cukup panjang, pasti akan terasa lelah setelahnya, setelah satu keliling di lakukan oleh orang pertama, kini orang kedua, tim kelas Dania kini ada di peringkat kedua sementara, selebihnya masih tertinggal jauh di belakang. Semua teman-teman yang tidak ikut bertanding bersorak-sorai memberikan semangat dan dukungannya, Pertandingan berlanjut sengit, tiba-tiba teman Dania yang ada di bagian kedua terjatuh, dia terjatuh karena tali sepatunya terurai dan membelit kaki yang satunya. Tiba-tiba semua teriak, meneriakan "Bangun" "Bangun" "Ayo" "Ayo", orang di bagian kedua pun segera mengikatkan tali sepatunya, dan melanjutkan larinya, kini posisi tim lari kelas Dania di peringkat ke 6 sementara dari 9 tim lainnya. Dania dan temannya di bagian ketiga sempat gugup, tapi masih optimis untuk menang. Orang kedua pun segera menyusul, tim lawan lainnya dengan berlari cepat, namun ia hanya mampu di peringkat 5 sementara, kini tongkat sudah berpindah pada orang ketiga, orang ketiga ini masih berstamina, dia pelari cepat yang di andalkan juga oleh timnya, dia berlari kencang, namun masih ada 4 orang lagi di depannya yang sudah lumayan jauh jaraknya, suara penonton semakin ramai, karena semua tak sabar ingin mengetahui hasil akhirnya, tak terasa orang ketiga melaju sangat kencang dan hampir mendekati orang ke empat, Dania, Dania pun bersiap-siap untuk menerima tongkat dan berlari, 3 orang tim lawan sudah melaju beberapa detik sebelum Dania mendapatkan tongkat.
Yaap, akhirnya tongkat sudah di tangan Dania, Dania yang menggunakan pakaian olahraga dengan rambut di ikat berlari dengan kencang, sangat kencang, semua teman sekelasnya berteriak, "Dania..." "Dania.." "Dania.." Dania yang mendengar teriakan dari teman-temannya itu semakin bertambah semangatnya, sehingga semakin kencang larinya, 1 orang lawan sudah terlewati, dengan kata lain Dania kini ada di peringkat ke empat, daaannn satu orang lagi terlewati, kini dania di peringkat ketiga untuk sementara, 2 orang lawan di depannya semakin dekat jaraknya dengan Dania dan garis Finish, lawan di belakang Daniapun hampir menyusul Dania, ketika Dania berlari, dia baru menyadari bahwa Dhika sedang berteriak dan memberikannya semangat, ketika melihat itu, lari Dania semakin kencang, Dania dan 2 orang lawan di depannya hampir tersusul oleh Dania, mereka semakin mendekati garis Finish, lari Dania semakin kencang, orang kedua pun sekarang sudah ada di belakangnya, daaaannnnn Priiiiiiiiiiiiiiiiitttt... Dania memasuki garis Finish bersamaan dengan lawan yang sudah ada di paling depan, waktunya pihak juri yang menilai, karena ini adalah hal tersulit yang harus di tentukan.
Daniapun segera duduk di kursi samping lapangan, Dania sangat menyukai olahraga lari, sambil melihat ke kanan dan ke kiri mencari seseorang yang ia lihat ketika berlari, namun tidak ada, napas Dania terus berhembus karena lelahnya, keringat bercucuran, 3 kawan dalam tim larinya tadi menghampiri Dania, semua mengucapkan terimakasih, begitu pun kawannya di bagian kedua meminta maaf karena sempat terjauh. Mereka semua beristirahat bersama di pinggir lapangan, kawan laki-lakinya duduk di bawah, sedang Dania duduk di kursi. Teman-teman kelasnya menghampiri mereka dan memberinya minum, karena sudah pasti mereka kehausan, teman-temannya menceritakan ulang kehebatan dari pertandingan yang sudah dilakukan tadi, ada yang menertawakan orang kedua ketika jatuh, ada yang menceritakan tim lawan ketika bertanding seperti apa, dan memuji kecepatan Dania dalam berlari. Ketika mereka bercerita, Dania sempat tidak fokus karena mencari Dhika, Dania yakin betul bahwa yang ia lihat tadi adalah Dhika, tapi Dhika tidak menghampiri Dania.
Mereka semua terus bersenda gurau, menyaksikan berbagai macam pertandingan yang lainnya, mulai basket, volly, bulu tangkis, dan pertandingan olahraga lainnya. Ketika menjelang malam, mulailah panitia menyiapkan dekorasi panggung yang akan di gunakan untuk acara musik pukul 7 malam, Dania yang saat itu menunggu dengan teman-temannya sudah mengganti pakaian dengan pakaian bebas, seperti biasa, setelan pakaian Dania yaitu celana jeans, kaos dan jaket serta topi di kepalanya. Acara musik pasti akan ramai karenaa di akhir acara akan ada pengumuman kejuaraan dari tiap-tiap perlombaan dan pertandingan yang di laksanakan dari pagi dan sampai sore tadi.
Dania dan semua temannya pun berdiri di depan panggung menyaksikan pembukaan acara musik tersebut, setelah acara pembukaan, dilanjut dengan berbagai macam kesenian, dari mulai pembacaan puisi, drama musikal, dan band-band, "Band Diamond lah yang sangat di nantikan, karena band tersebut sudah cukup terkenal, berbagai macam musik ada di acara tersebut, waktu terus berjalan, hingga menunjukkan pukul 8 malam.
Tidak lama, akhirnya orang yang dinantikan Dania datang, dia membawakan hamburger untuk Dania, sangat pas karena saat itu Dania merasa lapar. Teman-teman disekitarnyapun memperhatikan Dania, karena Dania dihampiri oleh salah salah satu personil Band Diamond.
"Nih" Ucap Dhika sambil memberikan salah satu hamburger yang dia beli. "Iya kak, makasih ya kak, tumben kakak baru dateng?" Tanya Dania sambil membuka bungkus hamburger."Iya nih, tadi sehabis latihan, Aya meminta pulang karena lelah, tapi dia malah ikut kesini lagi sekarang, ingin lihat kakak tampil." Jawab Dhika.
"Loh, Kak Aya kesini juga kak? terus Kak Aya nya kemana kak?" Tanya Dania.
"Lagi beli minum dulu de." Jawab Dhika.
Kemudian keduanya melahap hamburger bersamaan.
"Gimana enak? hehe" Tanya Dhika.Tiba-tiba, Byuuurrr... Baju bagian punggung Dania basah terkena minuman yang tumpah, Dania dan Dhika kaget, saat di lihat yang membawa air minum tersebut ternyata Aya. Entah Aya sengaja atau tidak, yang jelas Dania terlihat nampak bingung harus melakukan apa, kesal.. ya pasti kesal, tapi tidak mungkin Dania memarahi Aya di depan Dhika, apalagi jika ternyata Aya tidak sengaja.
"Iya kak, enak, kaka tau saja kalau Dania lagi laper! hhehe" Jawab Dania.
"Tadi kamu keren De, bisa ngelewatin dua peserta di depan kamu gitu, eh satu atau dua ya tadi??" Tanya Dhika denga menggaruk kepalanya mencoba mengingat.
"Dua orang kak!! Eh, eh, kakak tadi lihat Dania bertanding?" Jawab Dania di lanjut pertanyaan penasaran.
"Hmmm, iya lah, kakak ingin tahu kalo De Nia masih jago lomba lari atau tidak, hehe, tapi tadi kakak pulang dulu, karena Kak Aya bosan melihat pertandingan." Jawab Dhika.
"Oh gitu ya kak, berarti tadi Dania tidak salah lihat." Jawab Dania sambil tersenyum.
"Ups, Sorry, kaki aku kesandung barusan." Aya meminta maaf.Dania hanya terdiam, dan mencoba mengeringkan bajunya.
"Ya, kenapa ga hati-hati? mata kamu di simpen di mana sih?" Ucap Dhika dengan nada sedikit tinggi.
"Apaan sih Dhik, aku kan dah minta maaf juga sama Dania, Dania saja memaafkan, kenapa kamu yang malah marah sama aku!" Aya membalas marah.
"Udah kak, gapapa, Dania ada pakaian olahraga bekas tadi bertanding, lebih baik Dania ganti baju dulu ya kak." Jawab Dania.
"Tuh kan, apa aku bilang, gak kenapa-kenapa juga." Ucap Aya dengan kesal.
"De, mau kakak anter?" Tanya Dhika.
"Gak perlu kak, kakak kan mau tampil ke panggung." Jawab Dania lemas.
"Kakak ga akan tampil sebelum De Nia dateng." Ucap Dhika.
Daniapun berjalan menuju ruang ganti, sedangkan Aya mencoba mengalihkan pembicaraan dengan Dhika agar ada pembicaraan lainnya dan tidak begitu memperhatikan Dania. Selesai Dania mengganti pakaian, ternyata Dhika sudah berada di atas panggung, semua mahasiswi teriak, menjerit histeris, karena saking terlalu kagumnya, Dania pun sangat kagum ketika Dhika sudah di atas panggung, penampilan Dhika berbeda dengan waktu Dania bertemu dengannya sebelum mengganti pakaian.
Lagu pun mulai dinyanyikan, bukan Band Diamond namanya jika ia tidak kompak, Dania yang begitu senang melihat penampilan Dhika terus tersenyum ke arahnya, sebaliknya Dhika pun memberikan senyum pada Dania, ciri khas Band Diamond adalah selalu membagikan bunga mawar, dan untuk orang yang mendapatkan bunga terakhir biasanya selalu di ajak ke atas panggung.
Semua pengunjung berteriak memanggil nama masing-masing personil, begitupun dengan Dhika, senyum di bibir tipis nya membuat semua wanita jatuh hati, tiba di akhir penampilannya, mereka membawakan lagu dan membagikan bunga, masing-masing bunga di berikan ke setiap orang yang paling dekat dengan panggung, tepat di bunga terakhir yang di pegang oleh Dhika, ada rasa ingin memberikan bunga itu pada Dania agar Dania bisa naik ke atas panggung namun jarak Dania sangatlah jauh, begitupun dengan Dania, merasakan ingin mendapatkan bunga, namun posisinya tidak mendukung karena jarak yang jauh dengan panggung. Akhirnya bungan terakhir yang ada di genggaman Dhika ia lempar ke atas dan bagi siapa saja yang menerimanya haruslah ke atas panggung dan bernyanyi bersama Band Diamond. Bunga pun di lempar, semua penonton melihat ke atas dan saling berburu bunga, daaaan..... Bunga itu jatuh tepat di tangan Aya, karena jarak Aya dengan panggung cukup dekat, wanita bertubuh tinggi langsing itu pergi ke atas panggung dan ikut bernyanyi bersama, padahal Aya belum cukup kenal dengan personil band tersebut, namun karena Aya mengenal Dhika sehingga Aya cukup percaya diri bernyanyi di atas panggung bersama teman-teman Dhika. Ketika asyik bernyanyi Dhika membayangkan bahwa yang di atas panggung itu seharusnya Dania bukan Aya, Dhika pun terus memainkan gitarnya dengan menebar senyum, namun ketika Dhika melihat ke arah Dania yang berada jauh dari panggung, ternyata Dania sudah tidak ada di tempatnya, entah kemana perginya, sampai lagu selesai Dhika dan teman-teman serta Aya berfoto bersama, dan acara musik pun selesai.
Saat di bawah panggung, Dhika segera berganti baju dan mencari Dania, namun dia tidak ada. Dhika pun segera kembali ke dekat panggung, pikirnya Dania akan ada di dekat panggung karena akan segera di bacakan pengumuman kejuaraan pertandingan tadi siang.
Sambil mencoba menghubungi Handphone Dania, namun tidak aktif, acara pengumuman kejuaraanpun segera di mulai.
MC : "Selamaat Malaaaamm...... akhirnya kita tiba di puncak acara, pengumuman hasil kejuaran Olah raga dan Kesenian tadi Pagi..."
Semua para peserta berteriak tidak sabar menunggu hasil kejuaraan...
MC : "Yaaaa, kejuaran yang akan di umumkan terlebih dahulu adalah kejuaraan olah raga, di mulai dari bulu tangkis, voli, basket, renang, lari estafet dll......"
Pesertapun berteriak kembali.....
MC : "Harap tenang, saya akan membacakan kejuaraan bulu tangkis putri tunggal di juarai oleh Sekar Putri...... Harap maju ke depan... Sebelum didiskualifikasi...."
Semua peserta riuh dan memberikan teriakan sebagai ucapan selamat.. Satu persatu kejuaraan di umumkan, sampai akhirnya pengumuman terakhir adalah kejuaraan lari Estafet. Di saat bersamaan pula Dhika merasa yaklin bahwa Dania dan teman-temannya akan maju ke atas panggung, karena tim mereka di yakini akan masuk ketiga besar. Dhika pun terus memperhatikan ke arah panggung, meskipun di sisi kanan kiri nya meminta untuk foto bersama, ia tetap kembali menatap panggung setelah mengabulkan permintaan penggemarnya.
MC : "Nah... untuk pemenang lari estafet.... tadi sempat ada diskusi antar juri, karena tadi sempat ada dua tim yang bersama-sama menginjak garis finish, setelah di tinjau ulang dan ulang, ternyata keduanya memang bersamaan, oleh karena ini, untuk juara pertama lari estafet di raih oleh Tim Dania, dan Tim Raka....... Wow, sangat unik sekali ternyata, silahkan masing-masing tim bisa maju ke atas panggung.."
Lagi-lagi semua peserta berteriak dan memberikan yel-yel, di tempat lain Dhika terus memperhatikan ke atas panggung, Tim Dania dan tim satunya yang juara naik ke atas panggung, namun Dhika tidak melihat ada Dania ikut naik, betapa khawatirnya Dhika, karena mencari Dania kemana-mana.
Piala dan uang tunai sudah di berikan kepada pemenang, tibalah pengumuman kejuaran seni yang akan di umumkan, tadinya Dhika akan meninggalkan lapangan namun Dhika ingat bahwa tadi pagi Dania mengabarinya bahwa ia ikut lomba melukis, maka dari itu Dhika tetap berada di dekat panggung, siapa tahu Dania menjuarai lomba melukis, tak lama Aya datang dan menghampiri Dhika, Aya memaksa untuk mengajak pulang, namun Dhika yang biasanya mengikuti keinginan Aya, kini ia tidak mau, Dhika lebih memilih berdiri dan menunggu pengumuman.
Satu-satu pengumuman kejuaraan di umumkan, kejuaran menyanyi, menari, bermain musik, mewarnai, dan tibalah di pengumuman terakhir.. kejuaraan melukis.
MC : "Yaaa, Kejuaraan seni terakhir adalah kejuaraan melukis, kejuaraan melukis kali ini, di pilih yang terbaik dari yang paling baik..... yaitu di raih oleh mahasiswi Fakultas Kedokteran semester 5, yaitu........... Dania Kirana Mentari.... ayoo silahkan ke depan, lukisan mu ini sangat terlihat seperti asli..."
Semua orang yang mengenali Dania teriak nama Dania, namun Dania tidak muncul ke depan..
MC : "Dania Kirana Mentari,,, kemana dirimu?? Ayo maju ke depan, ataupun siapapun yang bisa mewakilkan silahkan maju ke depan..."
Mendengar ucapan MC seperti itu, Dhika langsung sigap dan lari ke atas panggung. Semua peserta berteriak, karena mengenal sosok Dhika, yaa idola mereka personil salah satu Band Diamond..
"Loh loh loh, kok Kak Dhika yang ke atas sini?"Semua yang menyaksikan teriak dan mengambil foto Dhika di atas panggung.
"Iya, aku mewakilkan Dania Kirana Mentari.." Jawab Dhika dengan nada tenang.
"Sepertinya aku tau siapa yang di lukis Dania nampak asli ini....... Taraaaaaa..... " MC pun memperlihatkan lukisan Dania ke penonton, dan memberikan piala serta uang tunai sebagai hadiah kehuaraan.Semua peserta memanggil terus nama Dhika, namun Dhika langsung berlari menuruni panggung dan segera keluar, di susul oleh Aya. Dhika dan Aya segera menuju mobil,
"Te....Terimakasih... " Jawab Dhika tercengang melihat lukisan Dania, dan segera mengambil lukisan tersebut serta piala dan hadiah kejuaraan.
Di dalam mobil setiap kali Aya berbicara Dhika tidak mendengarkan, Dhika mengendarai mobilnya dengan begitu cepat, ini...bukan Dhika yang biasanya. Setelah sampai di depan rumah Dhika, Aya segera turun mobil karena kesal, namun ternyata Dhika tidak ikut turun, Dhika langsung mengendarai mobilnya dan pergi meninggalkan Aya. Aya berteriak memanggilpun di hiraukan oleh Dhika.
Dhika yang hanya fokus mengendarai mobilnya pergi menuju rumah Dania, ya karena rumahnya lah yang jadi tujuannya saat itu. Setibanya di rumah Dania, Dhika di buat terkejut karena gerbang rumah Dania di pasang tulisan, "Tanah dan Bangunan ini telah disita" .
Seolah pupus harapan Dhika untuk menemui Dania, nomor Kakak nya Dania Mas Ridwan pun tak bisa di hubungi. Andai dia tahu nomor ibu atau bapa Dania pasti sudah Dhika hubungi.
Dhika bertanya-tanya pada dirinya sendiri, mengapa Dania menghilang begitu cepat, mengapa ia pamit tanpa permisi, mulai esok adalah libur musim dingin, tandanya Dania tidak akan pergi ke tempat kuliahnya..
Seakan semua terdiam, pikir Dhika terhenti, sosok yang biasanya selama ini ia jaga, seolah sedang bersembunyi darinya.
Ingatan Dhika terus berputar, mengingat kenangan-kenangan bersama Dania, Dania yang biasa di buat mencari Dhika, kini Dhika yang di buat khawatir oleh sikap Dania.
Dhika yang hanya mampu menatap rumah Dania dari dalam mobil, berharap ada seseorang yang keluar dari dalam rumah Dania.
Sambil menunggu kabar Dania di dalam mobilnya, Dhika terus memandangi lukisan wajah yang sangat mirip dengan wajahnya, ia terus memandangi tiap coretan cat di kanvas, sangat mirip dengan wajah Dhika.
Dhika yang terus memandangi lukisan wajahnya itu tak sadar bahwa dirinya sudah menunggu 3 jam, dan akhirnya ia tertidur di dalam mobil.
Saat itu pukul 3 pagi, udara semakin dingin, Dhika yang masih menunggu Dania terlihat tidur karena lelah, sambil mendekap lukisan yang di buat oleh Dania.
Tanpa Dhika sadari, ada seseorang yang sedang berjalan perlahan melewati mobil Dhika, sambil menatap ke arahnya..
Ya.. itu Dania........
(Bersambung.....)
Ya.. itu Dania........
Bisa saja kamu pegang erat.Bisa saja kamu selalu di sampingnya. Padahal, jika kamu sudah siap bertemu, berarti kamu sudah siap untuk di pisahkan.
Entah dipisahkan dengan cara punyamu, atau dengan keadaan, keduanya takdir Tuhan.. Semaikan jejak langkah kebahagiaan, selagi ada kesempatan..
(Bersambung.....)
Comments
Post a Comment