Sahabat Cinta se-Surga (Cerpen)
Hari ini ku simpan dalam rasa sakit ku
Hari ini ku kubur dalam diam rasa pahit itu
Hari ini ku mulai buka halaman baru
Hari ini aku memutuskan melangkah maju
Lendri Cinta Ayudia yang akrab di panggil Lechy oleh teman-temannya adalah anak terpandai di kampusnya, setelah satu bulan lamanya dia merasa 'jatuh' karena cinta dan terpuruk, tapi kini ia mulai membangun hatinya. Lechy mempunyai 4 sahabat dan semuanya selalu mengingatkan ia pada hal keagamaan terlihat drai pakaian dan jilbab yang mereka pakai bukti mereka taat. Kerap berapa kali Lechy telat melaksakan ibadah wajibnya, sahabatnya selalu mengingatkannya, ada Ara, Risa, Fatin, dan Ayna. Mereka semua satu kelas di tingkat akhir tepatnya.
Pagi itu, Lechy sedang beristirahat di kantin bersama 4 sahabatnya, ia mendapat titipan sepucuk surat dari seseorang yang ia tidak kenal, surat itu di titipkan pada satpam yang bernama Pak Ramdan. Setelah Pak Ramdan meninggalkan Lechy, Lechy langsung membuka suratnya.
---------------------------
To : Lendri Cinta.
Salam kenal, beberapa kali saya memperhatikanmu dari arah yang tidak kamu sadari, saya rasa kamu adalah wanita yang sangat menarik dan sesuai kriteria saya, mau kah kamu berpacaran dengan saya?
From:Secret Admirer
---------------------------
Ara : "What?" Teriaknya setelah melihat surat Lechy diam-diam di belakang tubuhnya.
Lechy : "Mulai deh ga sopannya." sambil memberikan surat pada Risa.
Risa : "Apa nih? Duh duh duh anak jaman sekarang, masih pakai surat ya, sedikit 'alay' hehe" Ucap Risa sambil membaca suratnya bersama teman-teman yang lain.
Ayna : "Terus gimana, kamu terima?" Tanya Ayna.
Lechy : "Ya engga lah, setelah kejadian sebelumnya, aku mulai belajar, kalau hubungan gak halal itu malah buat kita terlalu banyak buang-buang waktu." Ucap Lechy sambil meminum jus alpukat miliknya.
Ara : "Setuju, aku rasa kamu juga belum sembuh benar terkait masalah sebelumnya." Ucap Ara sambil merangkul Lechy.
Fatin : "Iya, tapi masalah kemarin memang jadi pembalajaran untuk kita semua juga guys, ternyata masih ada cowok yang kaya Dafa.. " Ucap Fatin sambil tersenyum.
Kemudian semua menatap ke Fatin.
Risa : "Kok tega banget sih tin, dia putus malah di puji puji Dafa nya."
Ayna : "Tapi benar juga loh, alasan Dafa putus kan katanya karena ingin jaga Lechy, dia gak ingin banyak dosa karena hubungan 'pacaran' yang banyak sia-sia nya." Ungkap Ayna.
Fatin : "Nah gitu maksud aku, soalnya Dafa itu kan putusin Lechy bukan karena ada cewe lain kan. Tapi alasannya benar-benar untuk kebaikan Lechy sendiri." Ucap Fatin.
Ara : "Iya juga sih, itu tamparan keras biar Lechy perbaiki lagi akhlaknya.. Eh kita juga maksudnya.. hihi.." canda Ara.
Lechy : "Hmm, udah deh gak usah sebut dulu nama Dafa, eh iya kalian emang ga ada jadwal bimbingan? Dasar anak-anak pemalas ayo cepat kerjain skripsinya, nanti aku bantu." Ucap Lechy.
Ara : "Hmm, mulai deh si anak jenius ini, mentang-mentang bebas dari sidang skripsi bukan berarti bisa meledek kita tau." Ucap Ara sambil mencubit pipi Lechy.
Lechy : "Sakit tauuu." Ucap Lechy sambil memegang pipi kanannya.
Fatin : "Ya sudah sehabis ini, kita ke perpustakaan nanti aku dan Lechy bakal bantu kalian."Ucap Fatin.
Risa : "Loh loh, memang kamu sudah beres bimbingannya?" Tanya Risa.
Ara : "Kemana saja sih kamu Ris, Fatin sudah selesai, jadi Fatin dan Lechy sudah tidak usah repot mengerjakan skripsi."
Fatin : " Kata siapa? aku tetap harus persiapkan untuk presentasi nanti sidang kok, cuma ya aku ingin lulus sama kalian semua jadi aku ingin bantu kaliaaan...." Ucap Fatin sambil memeluk Ara, Ayna dan Risa.
2 bulan dari pembicaraan tersebut akhirnya mereka lulus bersama, dan meraih gelar Sarjana Kedokteran bersama-sama.
4 tahun setelah lulus mereka sudah bisa menjadi dokter yang di andalkan. Lechy dan Ara bekerja di rumah sakit swasta terbaik yang sama, Ayna bekerja sebagai dokter di puskesmas sedangkan Fatin dan Risa menjadi dokter di kampung halamannya. Sehingga ketika mereka akan berkumpul yang akan sulit di ajak adalah Fatin dan Risa.
Meski 4 tahun jarang bertemu mereka selalu curhat dan bercerita di grup medsos yang mereka punya, terutama Lechy yang lebih dekat dengan Ara karena bekerja di kantor yang sama, cenderung lebih mengetahui satu sama lain.
Hingga akhirnya satu persatu diantara mereka menikah, yang pertama adalah Fatin, kedua adalah Risa, ketiga Ayna, dan terakhir adalah Ara, tinggallah Lechy yang belum. Sempat menjadi minder dengan Ara yang sudah menikah, karena Ara lah yang paling dekat dengan Lechy. Tiap kali Ara mencari Lechy, seolah-olah Lechy hilang sibuk entah kemana.
Tibalah reuni kampus di adakan, semua alumni di harapkan untuk datang pada acara tersebut. Di grup medsos milik Lechy sudah mulai ribut membicarakan pakaian yang akan mereka pakai, setiap dari mereka membicarakan akan membawa suaminya. Beratus-ratus chat di grup tersebut namun tak ada satu pun suara Lechy keluar untuk membahas.
Teman-temannya mulai mengkhawatirkan Lechy yang hilang tiada kabar. Sehingga tanpa sepengetahuan Lechy mereka berkumpul dan berniat mendatangi rumah Lechy h-1 acara reuni untuk menginap di rumah Lechy.
Setelah sampai di rumah Lechy ia bertemu dengan pembantu di rumahnya, betapa kagetnya mereka setelah mengetahui bahwa ayah dan ibu Lechy sudah meninggal dalam kecelakaan, dan Lechy tidak menceritakan hal tersebut pada 4 sahabatnya.
Ayna : "Ini udah ga bisa di biarin lagi, Lechy nyembunyiin ini dari kita, Ra, emang kamu gak tau orang tua Lechy meninggal?" Tanya Ayna.
Ara : "Kamu sendiri denger kan kata mba tadi, kalau kecelakaannya itu baru sebulan yang lalu, dan beberapa bulan belakangan ini aku ngga pernah ketemu Lechy di rumah sakit." Jawab Ara.
Fatin : " Ya ampun, Lechy kan anak tunggal, dia pasti ngerasa sendiri banget." Ucap Fatin sambil menahan air matanya.
Risa : "Ya udah, temen-temen kita bulatin tekad kita untuk menginap di rumah Lechy malam ini, dan kita minta izin sama suami kita semua untuk tidak datang besok, kapan lagi coba kita bisa ketemu seperti ini menghibur Lechy?" Usul Risa.
Ayna : "Iya aku setuju, semoga aja suamiku dan suami kalian memahaminya." Ucap Ayna.
Mereka semua menghubungi suami masing-masing dan penuh rasa syukur ketika mereka mengetahui bawa suami mereka mengizinkan hal tersebut.
Setelah itu mereka mencoba untuk menunggu Lechy di rumahnya. Hari sudah semakin gelap, waktu menunjukkan pukul 9 malam. Lechy belum juga pulang.
Ara : "Aku jadi semakin khawatir sama Lechy, takut dia kenapa-kenapa." Ucap Ara.
Risa : "Husss, istighfar, jangan bilang kemana-mana sekarang kita doakan saja semoga Lechy baik-baik saja.
Ayna : "Tuh suara mobil masuk, kayanya itu Lechy. Ra kamu udah bilang kan sama si mba jangan ngasih tau Lechy dulu kalau kita di rumahnya?" Tanya Ayna.
Ara : "Udah kok Ay. Tenang aja ya." Ucap Ara.
Fatin : "Kayanya ga usah ada yang di umpetin lagi deh, tuh anaknya lagi liatin kita." Ucap Fatin menunjuk seseorang yang berdiri sedang memperhatikan mereka berbicara.
Setelah melihat bahwa Lechy sedang berdiri memperhatikan mereka, Ara yang memulai langsung untuk menghampiri memeluk Lechy di susul oleh Ayna, Risa, dan Fatin.
Ara : "Kemana aja Chy.... kita semua rindu kamu." Ucap Ara.
Ayna : "Iya Chy, jangan menghilang lagi." Ucap Ayna sambil menangis.
Risa : "Kita ngga lengkap kalau ga ada kamu Chy." Ucap Risa.
Fatin : "Selamat datang kembali Lechy kuu..." Ucap Fatin karena Lechy lah yang paling muda.
Tidak lama Lechy membalas pelukan sahabatnya, begitu deras tangisnya hingga tak kuat untuk berbicara.
Fatin : "Tenang dulu Chy, jangan banyak ngomong dulu, kita luapkan rindu kita disini, malam ini, sampai esok hari." Ucap Fatin sambil menangis.
Ara : "Iya kita bakal izin menginap di rumahmu ya Chy.... Kita bakal mencurahkan rindu kita Chy..." Ucap Ara sambil mengapus air mata Lechy.
Mendengar teman-temannya akan menginap dan menemani Lechy, hatinya semakin terharu, hingga ia menangis terus menerus, tanpa bisa mengucapkan terimakasih.
Mereka berlima menghabiskan malam bersama, mencurahkan segala gundah dan rasa rindu satu sama lain, terutama Lechy yang merasa dirinya kesepian.
Esok harinya, mereka berlima memutuskan untuk tidak pergi ke acara reuni, melainkan pergi bertamasya bersama-sama, Lechy yang sudah mulai merasa nyaman akhirnya dengan senang hati mengizinkan sahabatnya membawa suaminya.
Suami mereka semua sudah saling mengenal sehingga tiada yang canggung satu sama lain. Jumlah orang yang berangkat 9 orang, 5 orang pergi menggunakan mobil milik suami Fatin, dan sisanya pergi menggunakan mobil Lechy.
Mereka pergi ke Danau, disana memang terkenal indah dengan pemandangan dan suasana nya yang masih terhitung asri. Sesampainya disana mereka mendapat spot yang paling teduh, sehingga tidak terlalu terkena matahari, para suami mereka memancing bersama, sedangkan yang perempuan menyiapkan makan siang, mereka dirikan tenda agar tidak begitu panas dan memasang kursi dan meja makan lipat.
Semua merasa senang tanpa beban apapun, mereka berlima sangat merindukan hal-hal kebersamaan seperti ini.
Tidak lama Ardy suami Fatin menghampiri Fatin untuk mengatakan sesuatu.
Lechy dan Risa sudah kembali, dan mereka segera untuk sholat berjamaah, setelah sholat berjamaah, semua sepakat untuk makan siang.
Betapa kagetnya Ayna, Ara, Lisa dan Fatin setelah melihat seseorang yang datang tersebut, tidak lama Lechy pun datang menyusul berdiri tepat di belakang teman Ardy. Lechy yang tidak tau siapa yang sedang berdiri, dengan cuek nya melewati lelaki tersebut dan langsung duduk membelakangi teman Ardy, apalagi teringat dengan candaan temannya sebelumnya yang menjodohkannya dengan teman Ardy, membuat Lechy semakin acuh dan tidak mau mengenal siapa yang datang.
Setelah selesai makan siang, para lelaki berlima kembali memancing sambil berbincang-bincang dan berkenalan satu sama lain. Begitu pun hal nya para wanita yang langsung merapihkan sebari menghibur Lechy yang masih merasa kaget setelah sekian lama tidak bertemu Dafa, kini dia melihat Dafa kembali dengan tampilan jauh dewasa dan lebih tampan pastinya.
Rencana Dafa sudah diketahui oleh Ardy dan suami para sahabat Lechy, para suami mereka langsung menyampaikan rencana Dafa kepada istrinya yaitu, sahabat-sahabat Lechy.
Mendengar hal demikian sahabat Lechy merasa senang, begitupun dengan Lechy yang penuh rasa syukur atas nikmat ujian yang Allah beri selama ini, bahwa kesabarannya di bayar dengan kebahagiaan tiada tara.
Tidak lama dari acara tamasya tersebut, sebulan kemudian acara hitbah di laksanakan, dan dua bulan dari proses hitbah, Lechy dan Dafa pun melangsungkan acara pernikahan.
Para sahabat Lechy semua menemani Lechy sampai proses pernikahan, setelah acara pernikahan selesai, tinggallah Dafa dan Lechy berdua di rumah Dafa yang baru saja Dafa beli. Rumah milik orang tua Lechy di jual dan uangnya di infakkan sebagian kepada panti asuhan. Selebihnya di gunakan untuk kebutuhan sehari-harinya.
Sebulan setelah pernikahan.
Penantian yang kamu sebut itu
Kini meyakinkanku
Bahwa rencana-Nya
Adalah hal terbaik dalam hidup
Aku akan terus berusaha lebih baik
Jalan yang ada sudah baik
Tapi dengan berusaha lebih baik
Aku ingin hidupku lebih bermakna
Karena menjadi sahabat surga
Tidak semudah membuka mata
Karena menjadi sahabat surga
Tidak semudah menatap senja
Selesai.......
Mereka berlima menghabiskan malam bersama, mencurahkan segala gundah dan rasa rindu satu sama lain, terutama Lechy yang merasa dirinya kesepian.
Esok harinya, mereka berlima memutuskan untuk tidak pergi ke acara reuni, melainkan pergi bertamasya bersama-sama, Lechy yang sudah mulai merasa nyaman akhirnya dengan senang hati mengizinkan sahabatnya membawa suaminya.
Suami mereka semua sudah saling mengenal sehingga tiada yang canggung satu sama lain. Jumlah orang yang berangkat 9 orang, 5 orang pergi menggunakan mobil milik suami Fatin, dan sisanya pergi menggunakan mobil Lechy.
Mereka pergi ke Danau, disana memang terkenal indah dengan pemandangan dan suasana nya yang masih terhitung asri. Sesampainya disana mereka mendapat spot yang paling teduh, sehingga tidak terlalu terkena matahari, para suami mereka memancing bersama, sedangkan yang perempuan menyiapkan makan siang, mereka dirikan tenda agar tidak begitu panas dan memasang kursi dan meja makan lipat.
Semua merasa senang tanpa beban apapun, mereka berlima sangat merindukan hal-hal kebersamaan seperti ini.
Tidak lama Ardy suami Fatin menghampiri Fatin untuk mengatakan sesuatu.
Ardy : "Bun, teman ayah ada yang mau ikut gabung kesini, sepertinya ia melihat ayah karena dia mengetahui ayah sedang disini, baiknya gimana ya bun?" Tanya Ardy.Tidak lama Ardy kembali memancing, dan Fatin menghampiri teman-temannya.
Fatin : "Oh begitu, ya sudah nanti bunda yang sampaikan kepada yang lain untuk menyiapkan satu kursi lagi agar kita bis amakan siang bersama.
Ardy : "Iya terimakasih banyak ya bun." Ucap Ardy sambil mengusap kepala Fatin.
Fatin : "Guys, kayanya kita perlu tambah satu porsi makanan dan satu kursi tempat duduk. Soalnya teman Mas Ardy mau kesini." Ucap Fatin.Lechy dan Risa pun pergi mengambil kursi lipat di bagasi mobil milik Fatin. Tidak lama para suami berhenti memancing karena sudah waktu adzan Dzuhur merekapun beristirahat.
Ara : "Cewek atau cowok Tin? Jangan-jangan cewek lagi... hihi." Sindir Ara.
Ayna : "Kalau cewek mana mungkin Mas Ardy minta izin ke Fatin Ra.. duh kamu ini jangan ngawur, bisa jadi fitnah itu.
Fatin : "Hmm, yaudah kita siapkan aja sekarang, Chy kamu bawa kursi agi yaa, ada di bagasi mobil aku di belakang.
Risa : "Ya udah aku temenin Lechy ya, kasihan kalau dia sendiri." Ucap Risa sambil menarik tangan Lechy.
Ara : "Ah alasan saja kamu, pasti gak mau bantu disini kan? huuuu" Ucap Ara.
Risa : "Byee Araaa..." Ucap Risa sambil pergi menjauh.
Lechy dan Risa sudah kembali, dan mereka segera untuk sholat berjamaah, setelah sholat berjamaah, semua sepakat untuk makan siang.
Fatin : "Yah, temanmu mana? katanya mau kesini?" Tanya Fatin pada Ardy.Tidak lama semua melihat sikap Lechy yang mulai merenung.
Ardy : "Iya tadi dia bilang habis sholat dia mau kesini, tunggu saja." Ucap Ardy.
Ara : "Mas, temanmu udah nikah? siapa tau bisa kita dekatkan sama nih nih nih." Ucap Ara sambil menyenggol sikut Lechy di sebelahnya.
Risa : "Ssuut, kamu itu ya Ra berisik, Lechy ini kan gak semudah itu bisa menerima laki-laki untuk menjadi calon suaminya." Ucap Risa sambil merangkul Lechy yang ada di sebelah kiri nya.
Ardy : "Dia belum menikah kok, dia bilang dia lagi nunggu perempuan yang sudah sangat lama ia kagumi. Tapi entahlah sekarang siapa yang ia suka, yang jelas ilmu agamanya bagus Chy. Dia bilang dia pernah memutuskan pacarnya dulu karena ingin menjaga dia dari dosa, jarang ada kan yang seperti itu?" Ucap Ardy.
Anca : "Oh begitu mas? wah jarang sekali ada lelaki seperti itu." Ucap Suami Ayna.
Ayna : "Hmm, itu sama kaya ceritanya Lechy dulu... kok bisa ya.. Apa jangan-jangan..." Ucap Ayna yang sedang teringat masa lalu Lechy.
Risa : "Coba deh bayangin kalau kita reunian kayanya gak bakal seseru ini ya?" Tanya Risa.Melihat sikap Lechy semua makin tidak enak. Fatin malah menyalahkan Ara yang memulai pembicaraan sensitif tersebut. Ketika Lechy mengambil minuman, tidak lama teman Ardy yang di tunggu datang.
Ara : "Kata siapa, kalau reuni kita bisa ketemu banyak teman lama tau..." Ucap Ara dengan polosnya.
Ayna : "Segala sesuatu pasti ada hikmahnya, buktinya kita disisni bisa berkumpul sudah menjadi berkah tiada terduga." Ucap Ayna.
Ara : "Iya juga sih.... Jadi kita bisa kumpul-kumpul lengkap personilnya...." Ucap Ara sambil tersenyum.
Fatin : "Kamu gak kenapa-kenapa kan Chy?"
Lechy : "Ngga kok, tenang aja. Yaudah gimana kalau kita makan sekarang? Oh iya minuman dinginnya belum di bawa kesini, aku ambil dulu kalau gitu ya." Ucap Lechy sambil berdiri dan segera ke mobil miliknya untuk mengambil minuman dingin di kulkas dalam mobilnya.
Betapa kagetnya Ayna, Ara, Lisa dan Fatin setelah melihat seseorang yang datang tersebut, tidak lama Lechy pun datang menyusul berdiri tepat di belakang teman Ardy. Lechy yang tidak tau siapa yang sedang berdiri, dengan cuek nya melewati lelaki tersebut dan langsung duduk membelakangi teman Ardy, apalagi teringat dengan candaan temannya sebelumnya yang menjodohkannya dengan teman Ardy, membuat Lechy semakin acuh dan tidak mau mengenal siapa yang datang.
Ardy : "Eh mas, ayo sini gabung mas." Ucap Ardy pada temannya.Lelaki tersebut pun duduk di samping Ardy dan bersalaman dengan suami Risa, Ara, dan Ayna. Lechy ternyata masih belum sadar siapa yang baru saja ikut bergabung, kemudian Ara menyikut tangan Lechy yang sedang kesusahan membuka tutup botol minuman.
Ara : "Chy, itu ada yang datang." Ucap Ara sambil menyikut tangan Lechy.Tidak lama seseorang tersebut menyapa Lechy.
Lechy : "Sudah deh jangan kaya gitu, biasa aja, itu malah buat aku risih." Ucap Lechy sambil berusaha membuka tutup minumnya menggunakan pisau.
Dafa : "Hey Chy, Assalamualaikum." Ucap Dafa menyapa Lechy.Mendengar suara Dafa menyapanya, Lechy masih ragu untuk meliriknya, ia takut bahwa teman Ardy itu tidak memanggil namanya, sehingga dia masih tidak melihat wajah teman Ardy.
Risa : "Jawab lah salamnya Chy. Islam tidak mengajarkan seperti itu." Ucap Risa kepada Lechy.Betapa kagetnya Lechy ketika melihat sosok yang baru saja bergabung di mejanya.
Lechy : "Oh salam sama aku Ris? Iya, waalaikum salam mas....." Tiba-tiba ucapan Lechy berhenti setelah melihat siapa yang duduk di samping Ardy.
Ara : "Chy, tangan kamu berdarah itu." Ucap Ara melihat tangan Lechy tanpa sadar terkena pisau.Mereka semua pun makan siang bersama, Ardy dan Dafa ternyata teman satu kantor, Ardy sendiri tidak mengetahui bahwa istrinya dan 4 sahabatnya mengenali Dafa, terlebih lagi masalah Dafa adalah masalalu Lechy, Ardy sama sekali tidak mengetahuinya. Sebaliknya dengan Dafa, ternyata Dafa sudah mengetahui bahwa Ardy adalah suami Fatin sahabat dari Lechy, ia mengetahuinya ketika menghadiri pernikahan Fatin. Saat itu Fatin pun belum menyadari bahwa Dafa di undang oleh Ardy karena mereka tidak bertemu saat acara karena Fatin sedang berganti pakaian.
Lechy : "Oh iya." Ucap Lechy sambil memijat jari tangan yang keluar darah dan berjalan ke arah mobilnya.
Fatin : "Aku temenin Lechy ambil plester ya." Ucap Fatin sambil menemani Lechy yang sudah menjauh.
Ayna : "Ya sudah, makanan sudah di depan kita alangkah baiknya kita semua langsung saja makan, silahkan." Ucap Ayna sambil membuka tutup hidangan.
Setelah selesai makan siang, para lelaki berlima kembali memancing sambil berbincang-bincang dan berkenalan satu sama lain. Begitu pun hal nya para wanita yang langsung merapihkan sebari menghibur Lechy yang masih merasa kaget setelah sekian lama tidak bertemu Dafa, kini dia melihat Dafa kembali dengan tampilan jauh dewasa dan lebih tampan pastinya.
Ara : "Chy, gimana, apa kamu tidak tertarik sama Dafa yang sekarang? dia sekarang jadi pengusaha lohh..." Tanya Ara penasaran.Tanpa mereka sadari diam-diam Dafa memperhatikan Lechy, ternyata benar saja, Dafa yang dulu memutuskan hubungan Lechy dengan sengaja bermaksud untuk meminang Lechy.
Fatin : "Duh, Ara mulai deh..." Ucap Fatin sambil merangkul Lechy.
Lechy : "Tapi, Dafa memang berbeda ya sekarang." Ucap Lechy tersipu malu.
Risa : "Kenapa, kamu ngerasa suka lagi sama Dafa yaa?" Tanya Risa penasaran.
Ayna : "Chy, kalau kamu masih ada perasaan, kamu baiknya bilang sama kita, kita kan udah sahabatan lama banget, kita juga gak mau kamu ngerasa sendiri lagi apalagi setelah om dan tante meninggal, kamu perlu ada yang mengurus, menikah itu bisa melengkapi setengah ibadah dalam hidup kita." Ucap Ayna.
Fatin : "Iya, ada betulnya juga ucapan Ayna, tapi kita juga gak bisa memaksakan keinginan Lechy, biar dia yang menentukan." Ucap Fatin.
Ara : "Tapi Chy, kamu cocok sama Dafa, aku juga tahu setelah kamu putus kamu kan ngga merasakan suka lagi sama lelaki lain." Ucap Ara yang merasa khawatir pada Lechy.
Lechy : "Teman-temanku yang paling aku sayangi. Aku ingin menjadi Sayyidah Fatimah, aku tidak mau membuang waktuku untuk hal yang tidak pasti. Aku masih sendiri bukan karena aku tidak mencari, Aku yang kini sendiri bukan terlalu banyak memilih. Tapi aku yang masih sendiri ini memang belum ada saja yang mengajakku untuk menikah, seperti hal nya suami-suami kalian yang mengajak kalian menikah. Jadi tenanglah, aku selalu yakin bahwa rencana Allah jauuuh lebih sempurna daripada rencanaku, aku sekarang lebih menyibukkan diri untuk ibadah dan melaksanakan tugasku sebagai dokter." Ucap Lechy yang membuat semua terharu.
Ayna : "Kita semua sayang Lechy......" Ucap Ayna sambil memeluk Lechy, di susul oleh Ara, Risa dan Fatin.
Rencana Dafa sudah diketahui oleh Ardy dan suami para sahabat Lechy, para suami mereka langsung menyampaikan rencana Dafa kepada istrinya yaitu, sahabat-sahabat Lechy.
Mendengar hal demikian sahabat Lechy merasa senang, begitupun dengan Lechy yang penuh rasa syukur atas nikmat ujian yang Allah beri selama ini, bahwa kesabarannya di bayar dengan kebahagiaan tiada tara.
Tidak lama dari acara tamasya tersebut, sebulan kemudian acara hitbah di laksanakan, dan dua bulan dari proses hitbah, Lechy dan Dafa pun melangsungkan acara pernikahan.
Para sahabat Lechy semua menemani Lechy sampai proses pernikahan, setelah acara pernikahan selesai, tinggallah Dafa dan Lechy berdua di rumah Dafa yang baru saja Dafa beli. Rumah milik orang tua Lechy di jual dan uangnya di infakkan sebagian kepada panti asuhan. Selebihnya di gunakan untuk kebutuhan sehari-harinya.
Sebulan setelah pernikahan.
Dafa : "Terimakasih sudah menjadi sahabat terdekat dan terbaikku selama sebulan ini." Ucap dafa.
Lechy : "Ada apa tumben merayu seperti ini." Ucap Lechy.
Dafa : "Tidak.. hanya saja ini yang aku bilang sama kamu dulu, aku berusaha untuk menjaga diriku dan dirimu dari perbuatan dosa." Ucap Dafa.
Lechy : "Iya, aku sekarang sudah paham, bahwa kehidupan setelah menikah lebih terasa nyaman ketimbang dahulu, terimakasih ya. Maafkan aku yang dulu sempat berpikir buruk." Ucap dokter cantik itu.
Dafa : "Sudah jangan cemberut dan merasa bersalah seperti itu nanti hilang cantiknya, oh ya besok kerja kan semangat ya tinggal sata hari lagi." Tanya Dafa.
Lechy : "Iya satu hari lagi, besok pamit sama warga disini, satu hari saja terasa lama kalau ngga ada kamu, oh iya kamu juga besok kerja kan...?" Tanya Lechy.
Dafa : "Sabar ya.. Iya aku besok kerja, ya sudah kamu istirahat gih."
Lechy : "Iya, kamu juga ya.." Ucap Lechy.
Dafa : "Ya sudah besok jangan kecapekan, aku tutup dulu teleponnya. Assalamualaikum." Ucap Dafa.
Lechy : "Iyaa, kamu juga ya. waalaikum salam."
Penantian yang kamu sebut itu
Kini meyakinkanku
Bahwa rencana-Nya
Adalah hal terbaik dalam hidup
Aku akan terus berusaha lebih baik
Jalan yang ada sudah baik
Tapi dengan berusaha lebih baik
Aku ingin hidupku lebih bermakna
Karena menjadi sahabat surga
Tidak semudah membuka mata
Karena menjadi sahabat surga
Tidak semudah menatap senja
Selesai.......
Comments
Post a Comment