Diary Alenna - Rindu Pertama (Episode - 3)

Tersisa 7 hari lagi aku di Bali. 
Dan setelah itu aku akan melanjutkan wisataku ke luar negeri. Hampir setiap waktu ku habiskan untuk mengumpulkan gambar-gambar indah menggunakan kameraku. Hampir setiap senja ku susuri pantai untuk menemuinya. Dan sudah 2 minggu berlalu aku tak bertemu Alga, si lelaki tampan itu. 
"Hmmm, dia bilang aku akan mudah menemuinya, nyatanya ngga." Ucapku dalam hati, sambil menutupi tubuh dengan selimut.
Saat itu malam hari, dan aku hanya memikirkan si lelaki baik hati itu. 
"Pokoknya besok aku harus bisa melupakan dia!" Ucapku sambil memukul-mukul bantal.
"Pokoknya mulai 7 hari ke depan, aku akan keliling ke tempat-tempat yang jauh dari sini!" Ucapku sambil berteriak. 
Saat itu pukul 3 pagi, dan aku baru bisa tertidur. 
Esoknya aku segera menyiapkan perbekalan, meskipun pergi hanya sendirian tak membuatku takut untuk pergi sendiri. Aku siapkan semua apa yang ku butuhkan, makan, minum, jaket, sepatu, topi, kacamata, dan kameraku tentunya semua sudah siap. 
 "Ayo Al!!!! Kamu pasti bisa! Semangat!!!" Ucap Alenna pada tempat minumnya. 
Aku pun mengikat tali sepatu, dan bersiap untuk berangkat, jaket ku ikatkan di pinggang, kaos pendek dan celana jeans membuat ku semakin terlihat cantik, tak lupa topi dan kacamata di atas topi ku, dan kamera yang menggantung di leherku.  
"Berangkat!!!!!" Teriakku. 
Akupun berangkat dan di antar oleh supir di rumah menuju tempat pertama, Tanah Lot!!
"Non sudah sampai." Ucap Supirku.
"Iya pak, terimakasih ya, bapa sudah bisa pulang pak." Ucapku.
"Iya non." Jawab supirku. 

Sesampainya disana, aku sangat beruntung, karena bisa masuk ke dalam goa, karena posisi air sedang surut, sehingga jalan menuju goa terbuka!
Ku ambil foto satu demi satu, pemandangan yang sangat indah akan amat sayang jika tidak di dokumentasikan. 

Tapi aku merasa ada sesuatu, ada seseoorang yang memperhatikanku drai jauh. Aku sudah merasa percaya diri saja, mungkin itu Alga, seperti di drama-drama kaya gitu. 
Ah, tapi masa iya ada Alga. Tapi bisa saja sih. Cuma tujuanku untuk pergi kan untuk melupakan Alga, masa Alga terus yang aku bayangkan.

Tidak lama, ada seseorang yang datang dan menghampiriku. Ku kira orang jahat. 
"Permisi, ini untuk anda, mungkin anda mau masuk mencuci muka di air pancuran." Ucap lelaki penjaga Gua, sambil memberikan bunga.
"Oh ya, terimakasih pak." Ucapku sambil memakai bunga di telingaku. 
Akupun berjalan menuju pancuran. Kulihat disana sedang ramai orang berkumpul, sepertinya sih ada artis disana. 
Tapi, itu tidak cukup mengundang perhatianku, akupun berjalan menuju pancuran, aku merunduk dan mencuci mukaku di pancuran dekat gua. 
Saat aku berbalik badan, aku terkejut karena kumpulan orang tadi tepat di belakangku. 
Ada yang berteriak, 'Beri jalan-beri jalan'.
Sepertinya artisnya mau ikut cuci muka juga pikirku. Hihi
Saat aku pamit pada penjaga gua tersebut, ku lirik ke sebelah kanan, dan orang-orang yang berkumpul tersebut memberi jalan kepada tiga orang yang membuat rusuh, dan salah satunya adalah seseorang yang  sudah 2 minggu ini membuat aku menunggu, Alga!!

Saat itu, aku hanya terdiam melihatnya, sambil memegang topi di tangan kananku. 
"Iya, itu benar-benar Alga!" Ucap ku seorang diri. 
Dan Algapun melihat aku yang sedang menatapnya. Tapi tanpa menyapaku, Algapun segera menghampiri penjaga gua dan ikut mencuci muka di air pancuran gua. 

Melihat sikapnya seperti itu, aku semakin kesal, apalagi, Rere dan Diaz ada disana. Terlihat jelas sudah itu perkumpulan pengusaha-pengusaha kaya yang namanya menjulang tinggi karena mereka juga menjadi model. Pantas saja tidak menyapaku karena sedang bersama fans-fans pengikutnya.

Akupun segera menjauh dari Alga, Rere dan Diaz. Aku segera menjauh dari tempat tersebut, tapi tiba-tiba.
"Al.. Alenna!!" Teriak seseorang, dan akupun berbalik badan.
"Hey Diaz.. silahkan lanjutkan saja.!" Ucap ku.
"Ngga minta foto bareng juga?" Tanya Diaz. 
Aku kesal Diaz bertanya seperti itu di depan fans nya, dan semua fans berteriak, kamu beruntung Alenna!!
"Tidak, silahkan lanjutkan saja, aku mau pergi." Ucap ku sambil melirik ke arah Alga yang sedang mencuci muka dan aku segera pergi.
Aku pun segera menjauh, aku kesal karena Diaz berteriak seperti itu, 
"Memangnya dia siapa? sampai bilang seperti itu di depanku. Ggrrr, membuat aku kesal saja, membuat perjalananku tidak seru saja." Ucapku sambil memukul topi di tangan. 
Tiba-tiba saja, ada yang memegang tangan kiriku.
"Berhenti disini." Ucap seseorang tersebut sambil mengeluarkan ponselnya dan mengajak Alenna untuk selfie. "Hey!!!! Eh Al.." Ucapku tak bisa melanjutkan marah padanya. 
Alga memegang tangan kiriku, dan langsung mengajakku berfoto bersama. Saat itu aku makin terasa sulit untuk bernapas. 
"Sudah selesai deh! lihat fotomu tidak serius seperti itu, seperti yang terkejut, mungkin karena melihat aku terlalu tampan, hehe, kita sudah punya foto bersama nih, sekarang kita mau kemana?" Tanya Alga.
"Sebentar deh, kamu Alga kan?" Tanyaku.
"Yap betul Al." Jawab Alga.
"Terus, kenapa kamu merasa tidak bersalah?" Tanyaku.
"Bersalah? untuk apa?" Tanya Alga.
"Kenapa kamu gak ada saat aku cari kamu?! Sudah 2 minggu ini aku cari kamu Al!" Ucap ku.
"Nanti kita bicara di tempat lain ya. Aku gak mau kedengeran sama yang lain, terutama Rere dan Diaz, aku sudah izin pergi lebih dulu." Ucap Alga.
"Sudah lah lebih baik, kamu balik sana sama teman-teman kamu yang so' itu, sempat-sempatnya seperti ini memikirkan fans." Ucapku sambil berjalan ke arah pintu keluar. 
Tanpa aku tahu, ternyata Alga tetap mengejarku, senang sih di kejar sama seorang model terkenal, tapi entah kenapa kok aku malah sangat kesal ya oleh sikapnya. 
Tanpa sadar, ternyata kakiku malah mengantarkan aku pada mobil milik Alga. 
"Stop Al, berhenti disitu!" Ucap Alga di belakangku.
"Kenapa? Kenapa aku harus turutin apa yang kamu minta?" Tanyaku.
"Karena aku ingin dengar sekali lagi apa yang kamu sampaikan tadi. Apa benar kamu cari aku?" Tanya Alga.
"Iya, kalau iya kenapa? Aku cari kamu Al!" Ucapku sambil menunduk memegang topi yang ku genggam dari tadi. 
Tanpa sadar aku meneteskan air mata, payah banget sih Ale (panggilanku)!!
Dan Algapun langsung membuka kunci mobil Landy miliknya, dan membukakan pintu agar aku cepat masuk ke dalam mobil, tadinya aku menolak, tapi Alga memaksaku untuk masuk. 
Algapun langsung melajukan kendaraannya ke tempat yang belum aku kunjungi. Di sepanjang jalan, kami hanya saling diam. 
Dan posisi ini adalah yang sangat aku benci, terdiam dan terus diam. Hingga Alga memberhentikan mobilnya tepat di depan pintu masuk Air Terjun Tegenungan. 
"Mau sampai kapan terdiam? Kita habiskan perbekalan makananmu disini." Ucap Alga.
"Bekal?" Tanyaku.
"Iya, bekal di dalam tas kamu!" Ucap Alga.
"Mau di makan disini?" Tanyaku.
"Ngga lah, kita kesana!" Jawab Alga sambil menunjuk ke arah pintu masuk wisata air terjun. 
Kami pun segera turun dari mobil dan segera masuk ke dalam wisata air terjun. Diperjalanan, Alga mengajakku duduk sebentar. Dan aku mulai gugup saat itu.
"Al, aku mau jawab pertanyaan kamu tadi, sini duduk dulu." Ucap Alga.
"Iyaa." Jawabku sambil duduk di sampingnya.
"Jadi dua minggu kemarin aku di operasi usus buntu, makanya aku ga bisa muncul sama sekali di tempat yang sudah aku janjikan sebelumnya." Ucap Alga.
"Operasi? Kenapa ngga bilang?" Tanyaku.
"Kamu lupa ya, kan kita belum saling tukar nomor HP." Jawab Alga.
"Iya, kamu benar." Ucapku.
"Mana Hp kamu?" Tanya Alga sambil mengulurkan tangannya.
"Ini. Untuk apa?" Jawab ku sambil memberikan ponselku.
"Ya tukar nomor Hp." Ucap Alga sambil mengetik nomor Hp miliknya.
"Oh.." Ucapku.
"Nah sudah, aku sudah simpan kontakku di ponselmu. Aku udah save juga nama aku. 'My Al' hehe, boleh kah?" Tanya Alga.
"Iya boleh kok, memang nama aku di ponsel kamu apa?" Tanyaku.
"Aku save 'My Al' juga.. Kita kan sama-sama Al, jadi orang juga gak tahu, kamu pasti sangat beruntung bisa kenal aku." Ucap Alga.
"Hmm, Maafin aku tadi udah marah sama kamu Al." Ucapku.
"Sudah, itu kan masa lalu, sekarang kita jalan-jalan yuk." Ucap Alga sambil berdiri dan mengulurkan tangannya padaku.
"Iya ayo." Jawabku sambil memberikan tanganku pada Alga, dan siap berjalan. 
Saat itu Alga menggunakan Masker, agar tidak ada yang mengenalinya. Dan aku sangat senang bisa jalan-jalan bersama Alga, seorang model dan pengusaha terkenal, yang amat sangat sederhana dengan sikapnya. Aku dan Alga menikmati perjalanan kami.
Dan aku baru sadar, bahwa beberapa minggu ke belakang itu adalah kali pertama aku merindukan Alga. Semoga kedepannya tidak seperti ini lagi.




Comments

Popular Posts