Dania - Dhicoffee 🍵 (Cerbung ke -15)
Sepi suasanamu..
Sunyi di sekitarmu..
Manisnya di cari..
Hangatnya di nanti..
Aromanya yang selalu di ingat..
Membuat suasana sepi menjadi bersemangat..
Jangan pernah menjadi gula yang berlebihan..
Cukup jadilah pemanis yang melengkapi..
Hingga semua terasa saling melekat..
Dan akhirnya kenanganpun muncul disini..
Dhicoffee...🍵
Hari ini adalah hari pertama Dania dan keluarga tinggal di rumah baru nya, meski hanya rumah kecil yang sederhana, namun kebahagiaan bersama keluarga adalah segalanya.
Sunyi di sekitarmu..
Manisnya di cari..
Hangatnya di nanti..
Aromanya yang selalu di ingat..
Membuat suasana sepi menjadi bersemangat..
Jangan pernah menjadi gula yang berlebihan..
Cukup jadilah pemanis yang melengkapi..
Hingga semua terasa saling melekat..
Dan akhirnya kenanganpun muncul disini..
Dhicoffee...🍵
Hari ini adalah hari pertama Dania dan keluarga tinggal di rumah baru nya, meski hanya rumah kecil yang sederhana, namun kebahagiaan bersama keluarga adalah segalanya.
Hari ini pun hari terakhir ujian kenaikan tingkat, bagi Dania bukanlah hal yang mudah, meskipun Dania merupakan anak yang cerdas dibanding teman seangkatannya, namun mata kuliah di Fakultas yang ia tekuni bukanlah Fakultas yang biasa-biasa.
Sebelum berangkat sekolah, seperti biasa Dania sarapan terlebih dahulu, dan pamit pada ibu dan bapanya. Setelah bapa Dania pensiun, kini Ibu dan Bapa Dania mulai membuka toko kelontong di rumahnya, dari hasil jerih payah kakak Dania Mas Ridwan yang kini bekerja di luar negeri sebagai arsitek, kini kehidupan keluarga Dania sudah mulai stabil. Apalagi Dania kuliah dengan beasiswa, sehingga sangat meringankan biaya orang tuanya.
Dania Kirana Mentari nama itu yang selalu tercantum di daftar pengumuman dengan nilai peringkat pertama di Fakultas Kedokteran, dan Dania berharap nama itu lah yang tahun ini muncul kembali di peringkat pertama, namun bukan Dania namanya jika dia hanya berharap tanpa berusaha, sebelum pelaksanaan ujian sudah tentu Dania belajar terlebih dahulu.
Sesampainya di tempat kuliah, Dania bersiap untuk melaksanakan ujian. Satu persatu soal ujian di kerjakan oleh Dania, tanpa ada rasa kesulitan ia mengerjakan dengan penuh semangat, ketika di sekitarnya terlihat kesulitan, Dania mengerjakan soal dengan semangat.
Seperti biasa, setiap hari terakhir ujian, seluruh mahasiswa menunggu sampai petang untuk melihat hasil nilai di papan pengumuman. Sama hal nya dengan Dania, meskipun ia merasa mampu dalam mengerjakan soal, Dania selalu menunggu nilai di tempel di papan pengumuman. Setelah hari ini berakhir, Dania memiliki waktu dua pekan untuk berlibur sebelum memasuki semester baru.
Bel alarm ruangan berbunyi pertanda waktu mengerjakan soal sudah habis, seluruh mahasiswa wajib mengumpulkan soal tepat waktu, Dania yang sudah berada di luar kelas 15 menit sebelum bel berbunyi sedang asik mendengarkan musik di taman.
Hari ini Dania sudah memiliki janji dengan seseorang, Dhika. Dania sudah berjanji akan hadir ke Cafe miliknya siang ini. Sambil menunggu kabar Dhika yang akan menjemputnya, tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Dania.
"Hey, Dania..." Ucap seseorang di belakang Dania. Ketika Dania menoleh ternyata Dania mengenali siapa dirinya.
"Hey, Radea..." Jawab Dania dengan senyum di bibirnya.
"Boleh aku duduk disini?" Tanya Radea.
"Iya, boleh kok, sini duduk aja." Jawab Dania sambil mempersilahkan Radea duduk di sampingnya.
"Gimana kabar kamu? sebulan dari acara kemah waktu itu, kita belum ketemu lagi, aku kira kamu sakit. Aku masih merasa bersalah." Ucap Radea dengan nada rendah.
"Udah gapapa kok, seperti yang kamu lihat, aku sehat." Ucap Dania sambil tersenyum.
"Gimana tadi ujiannya lancar? Kamu lagi apa disini?" Tanya Radea.
"Iya, alhamdulillah lancar. Kamu? Aku disini lagi nunggu pengumuman nilai nanti." Jawab Dania.
"Sedikit sulit tadi soal ujiannya, tapi yaa aku kerjakan aja sebisa aku." Jawab Radea.
Tiba-tiba Handphone Dania berdering, telepon dari Dhika rupanya, Dhika mengabarkan bahwa dirinya sudah ada di depan gerbang kampus Dania.
"De, sorry aku ga bisa lama disini, Dhika sudah jemput aku di luar." Ucap Dania sambil mengangkat tas nya.
"Iya Dan gak apa apa, biar aku antar saja sekalian, oh iya ini topi kamu ketinggalan nih." Ucap Radea sambil membawakan topi Dania yang terjatuh ke tanah.
"Gak apa-apa nih kamu antar aku? nanti ada yang marah lagi." Ucap Dania sambil tertawa menyindir.
"Hmmm, santay aja lagi Dan, lagian aku kan gak punya pacar gak kaya kamu hehe" Ucap Radea balas menyindir.
"Tidak, Dania tidak pacaran, dan tidak mau pacaran." Ucap Dania menegaskan.
"Oh, begitu.." Jawab Radea sambil menghelas napas.
Mereka berdua pun tiba di gerbang, sudah terlihat dari depan gerbang seseorang yang berdiri sambil memperhatikan Dania.
"Okey. Aku langsung pergi ya." Ucap Radea.
"Thank's ya De.." Jawab Dania.
Radeapun pergi berlalu tanpa berpamitan dengan Dhika. Daniapun menghampiri Dhika.
"Ciee, kayaknya De Nia sudah ada penjaga baru ya di kampus. hhehe" Sindir Dhika.
"Apaan sih kak Dhika, yuk kak, kita langsung berangkat ke Cafe kakak, Dania sudah tidak sabar.!" Jawab Dania mencoba mengalihkan.
"Iya-iya ayooo kita berangkat..masuk ke mobil sana. " Ucap Dhika. Dan mereka berduapun masuk ke dalam mmobil dan pergi menuju Cafe milik Dhika.
Selama di perjalanan, mereka berdua hanya mendengarkan musik, sesekali musik Dania yang di pasang, kemudian musik Dhika yang di dengarkan, tidak, mereka tidak mengobrol banyak. Ada sesuatu yang masing-masing mereka pikirkan. Sesampainya di Cafe, Dania melihat papan nama Cafe tersebut "Dhicoffee" ..
"Ohh,, Dhika Coffee... jadi Dhicoffee.." Gumam Dania berbicara sendiri.
"Kenapa De?" Tanya Dhika mengagetkan.
"Ngga kak, ngga asing aja sama nama Cafe nya." Jawab Dania sambil tersenyum.
"Yaudah yuk masuk." Ajak Dhika.
Ketika Dania memasuki Cafe milik Dhika, begitu senangnya dia, Cafe yang tidak kecil dan tidak begitu besar, sangat ramai pengunjung, bernuansa bangunan kayu dengan suasana yang hangat.
"De, kamu duduk disana ya, nanti bakal ada pelayan yang bakal bawain hidangan spesial untuk De Nia." Ucap Dhika.
"Loh, kakak mau kemana?" Tanya Dania kebingungan.
"Kakak mau ke belakang sebentar, mau ganti pakaian. Kalau De Nia bosan, coba berkeliling saja, banyak foto, lukisan dan tanaman yang bisa De Nia lihat, tapi De Nia harus kembali lagi kesini." Ucap Dhika.
"Okey kak.." Ucap Dania sambil mengedipkan sebelah matanya.
Kemudian Dhika pun pergi, Dania tetep duduk disitu, Dania amat menyukai kopi, sehingga ketika Dhika mengajaknya datang ke cafe milik Dhika, Dania amat senang. Kemudian Dania berkeliling sebentar dan kembali ke bangkunya, sudah ada kopi yang sangat wangi dengan teman cemilan Wafel berbagai rasa di atas meja.
"Wow..... kelihatannya lezat.." Ucap Dania..
Tidak lama Dhika menghampiri Dania dengan menggunakan setelan pakaian layaknya pelayan cafe, bedanya Dhika adalah pemiliknya sehingga ia menggunakan kemeja yang berbeda dnegan yang lain, yang membuat dirinya lebih tampan.
"Gimana De, udah di coba belum? itu semua kakak yang buat!" Ucap Dhika.
"Hmmm, kakak, kakak terlihat keren pakai baju itu! Ayo kak, Dania sudah tidak sabar mencoba kopi dan wafel buatan kakak ini!" Ajak Dania.
"Iya ayo.. coba nya pelan-pelan itu masih panas." Ucap Dhika sambil membuka celemek yang mengikat di badannya.
"Iya kak!!" Ucap Dania bersemangat.
Mereka berduapun menikmati kopi dan wafel yang sudah di buat oleh Dhika, keduanya sama-sama menikmati hidangan, apalagi Dania. Karena Dania adalah pecinta kopi, setiap kopi yang ia minum ia sangat hapal jenis kopi yang ia minum itu apa. Tidak lama karyawan yang lain menghampiri mereka.
"Mas Dhika?Bisa bicara sebentar?" Ucap pelayan tersbeut.
"Iya kenapa? Disini saja bicaranya.!" Ucap Dhika.
"Mas, bagaimana ini, kita semua kelelahan mas, karena kurang anggota satu lagi, semenjak kemarin ada yang keluar, dan pengunjung semakin banyak, kami semua bergantian untuk double job mengisi bagian yang kosong." Ucap pelayan tersebut.
"Loh, tapi kan kalian juga di bayar gaji nya juga double." Ucap Dhika.
"Iya mas, tapi ini lelah nya kita, kita hanya khawatir pengunjung nanti berkurang karena pelayanan kita kurang sempurna." Ucap pelayan tersebut.
"Oh gitu, ya sudah nanti biar saya yang coba cari pengganti lain ya, sekarang kalian kerja seadanya saja dulu." Ucap Dhika.
"Iya siap Mas, terimakaish sebelumnya Mas.!" Ucap pelayan tersebut.
Pelayan tersebut pergi, Dania dan Dhika melanjutkan santapan.
"Kak Dhika.." Panggil Dania.
"Yaa de?" Jawab Dhika.
"Kak, bagaimana kalau Dania yang bekerja disini untuk sementara waktu?" Tanya Dania.
"Hmm?" Dhika kaget mendengar pertanyaan dari Dania.
"Iya kak, Dania sangat menyukai kopi, Dania juga sudah terbiasa bekerja keras, izinkan Dania bekerja disini kak, bagaiamana?" Tanya Dania.
"Tidak De Nia, kakak tidak bisa. Apalagi kakak harus bersikap adil dengan semua pelayan disini, disini juga semua laki-laki De." Jawab Dhika mencoba menolak.
"Hmmm, kak, Dania hanya ingin membantu kakak, lagi pula Dania juga memang butuh uangnya kak, untuk bekal Dania sehari-hari.Ya kak ya? Izinkan Dania.." Ucap Dania sambil memohon.
"Tidak De, nanti kamu kecapean, ibu dan bapa nanti khawatir." Jawab Dhika menolak.
"Kak Dhika, Dania kerja disini hanya dua minggu, karena Dania kan libur kuliah, jadi sambil Dania menggantikan posisi yang kosong itu, kak Dhika sambil cari juga nanti pengganti Dania, ini hanya sementara kak!" Ucap Dania meyakinkan.
"Hmmm, De Nia.... yaudah, mau mulai kapan?" Tanya Dhika.
"Serius kak, Dania boleh bekerja disini?" Tanya Dania.
"Jawab pertanyaan kakak..." Ucap Dhika.
"Hari ini kak!!" Jawab Dania tegas.
"Hmmm, jangan.. hari ini cukup kakak kenalin De Nia dulu dengan yang lain, dan ingat disini harus terjamin kebersihan, kerapihan, dan kecepatan, intinya demi kepuasan pelanggan! Jadi mulai bekerjanya besok saja Mengerti?" Tanya Dhika.
"Yap...Dania mengerti kak!" Jawab Dania.
Kemudian Dhika pun mengenalkan Dania dengan pelayan lainnya, Dania di bawa ke berbagai ruangan yang ada di sana, Dania mulai mengenal alat pengolah kopi dan berbagai macamnya, karena Dania adalah karyawan baru, Dania harus memahami berbagai macam tugas pekerjaan di Cafe tersebut. Suasana Cafe sepertinya akan berubah ketika Dania hadir, ada wanita kini di dalam Cafe tersebut.
Setelah dari Cafe tersebut Dania di antar Dhika pulang ke rumahnya, setelah mengantarkan Dania pulang, Dhika pun kembali ke Cafe.
Setibanya di rumah, Dania mendapatkan pesan gambar dari Radea, ternyata itu adalah foto daftar nama yang berada di papan pengumuman, ternyata nama dengan peringkat tertinggi di Fakultasnya di raih oleh Dania lagi. Betapa senangnya Dania mendapat kabar tersebut, Dania pun mengirim pesan ucapan terimakasih pada Radea, Radea pun membalas dengan mengajak Dania jalan-jalan besok, namun karena Dania sudah mulai bekerja besok, Radea pun merubah rencana, hingga akhirnya memutuskan akan datang ke Cafe dimana Dania bekerja, dan Dania pun menyepakatinya.
Esok hari nya... Dania sudah rapi pagi-pagi, setelah berpamitan dengan ibu dan bapaknya, Dania tinggal menunggu Dhika untuk menjemputnya. Tidak lama Dhika pun datang, dan segera berangkat menuju "Dhicoffee" Cafe milik Dhika.
Sesampainya disana, Dhika langsung menyuruh Dania berganti pakaian dengan seragam yang sudah di sediakan disana, kemeja berwarna krem dan celemek berwarna coklat dengan rambut di ikat satu membuat Dania seperti pelayan handal. Setelah berganti pakaian Daniapun segera menghampiri Dhika.
"Hmm, kamu terlihat cantik De Nia, ya sudah sekarang De Nia langsung berbaur dengan semuanya, Kakak ada perlu dulu keluar ya De. " Ucap Dhika sambil tersenyum melihat penampilannya.
"Loh kakak mau kemana memangnya?" Tanya Dania.
"Kakak harus memesan kopi, karena persediaan kopi dan bahan lainnya sudah mulai berkurang de.." Jawab Dhika.
"Okey kak, Dania bakal bekerja keras!" Ucap Dania.
Dania pun mulai bekerja, dan Dhika segera meninggalkan Cafe untuk membeli kebutuhan Cafe.
Setelah semua selesai di bereskan, satu persatu karyawan pun pulang, hingga akhirnya hanya tersisa Dania disitu. Dania menunggu di halaman Cafe seorang diri, saat itu waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tapi Dhika belum juga datang.
Saat Dania sudah mulai mengantuk, Dhika pun datang, kemudian keluar dari mobilnya.
Hari berganti hari, tak terasa Dania sudah dua belas hari bekerja, teman-teman karyawan di Cafe sangat terhibur dengan kehadiran Dania, mereka selalu bersenda gurau dengan Dania, ketika salah satu karyawan ada yang lelah, Dania dengan sigap mengganti pekerjaannya, agar pekerjaan di Cafe tidak terhambat, semua karyawan amat senang akan ada nya kehadiran Dania. Begitu pun kedekatan Dania dan Dhika, yang biasanya tiap hari tidak bertemu secara terus menerus, sudah dua pekan ini, mereka pergi dan pulang bersama, begitu banyak cerita dan kenangan yang indah di Dhicoffee yang tak mungkin terlupakan.
Namun karena sisa hari bekerja hanya tinggal dua hari dan Dania harus kembali kuliah, mereka semua memaklumi jika Dania.
Hari ini adalah hari ke tiga belas ia bekerja, dan hari ini juga adalah hari jadi Cafe Dhicoffee, berarti sudah genap 3 tahun Dhika berhasil mempertahankan Cafenya, banyak perayaan yang di selenggarakan hari ini, dari mulai berbagi kopi dan wafel gratis hingga pemutaran film dan live music tentunya Dhika dan teman-teman Band Diamond akan tampil di acara hari jadi Dhicoffee. Radea dan teman-teman Dania saat berkemah dulu akan datang ke Cafe, Alin, Tara, Keisya termasuk Sandra akan datang ke perayaan tersebut, Dania sangat senang karena teman-temannya akan datang dan meramaikan.
Acara perayaan Dhicoffe dilaksanakan jam 7 malam, dari pagi seluruh karyawan termasuk Dhika mencoba untuk menghiasi Cafe agar nampak cantik, dekorasi dengan kerlap-kerlip lampu akan indah untuk nanti malam, panggung serta sound system sudah siap, segala kebutuhan untuk berbagi kopi dan wafel gratis juga siap dihidangkan.
Setelah semuanya selesai menyiapkan persiapan acara, seluruh karyawan di arahkan untuk berganti pakaian, mereka di minta untuk berpakaian sesuai kesepakatan tanpa melepaskan celemek sebagai ciri khas Dhicoffee, termasuk Dania.
Hari sudah mulai malam, seluruh karyawan siap berganti pakaian, Dania saat itu di minta untuk menggunakan dress yang menutup lutut nya, karena hanya dia satu-satunya wanita yang bekerja di Dhicoffe, dipakailah pakaian tersebut oleh Dania, rambutnya yang di ikat kepang dengan menggunakan bando, serta celemek berwarna coklat manis, menambah kecantikan dari Dania. Semua pelayan memperhatikan penampilan Dania malam itu, Dania yang selalu berpakaian tomboy, kali ini sangat terlihat feminim, sama hal nya seperti yang lain, Dhika pun sangat kagum ketika melihat penampilan Dania malam itu, begitu cantik. Semua pun berkumpul, Dhika pun memberikan arahan kepada teman-teman karyawannya.
Lama-lama halaman Dhicoffee di penuhi pengunjung yang sedang menyaksikan band yang sedang tampil. Akhirnya yang di nantikan datang juga. sedikit memberikan senyum untuk Dania malam ini, Radea dan teman-teman yang lain hadir dan meramaikan. Dania pun menghampiri mereka.
Di tempat berbeda, ternyata Dania sedang duduk di bawah pohon di luar halaman Cafe, Dania merasa lelah, tiba-tiba Radea menghampiri Dania.
Band Diamond adalah band terakhir yang tampil malam ini, setelah mereka selesai bermain musik di atas panggung, pertanda bahwa acara selesai di laksanakan, satu persatu pengunjung pulang, tempat sudah mulai sepi, kemudian teman-teman Dania pun pulang bersama pengunjung lainnya, di lanjut dengan keluarga Dhika yang di dampingi Aya, merekapun pulang. Tinggal hanya karyawan Dhicoffee yang berada disana, semuanya membereskan Cafe dengan sisa tenaga hari ini, termasuk Dania, setelah selesai semuanya satu perstau di persilahkan pulang, yang terakhir adalah Dania, setelah Dania berganti pakaian dengan setelan tomboy seperti biasanya, Dania bersiap pulang. Kemudian ternyata Dhika belum pulang, dia masih menunggu Dania di halaman.
Untuk Dania :
Nak, kita memang pernah bertemu, saat hujan turun di shelter, saat di rumah, saat nenek memberikan satu cincin untuk mu, cincin yang nenek berikan untuk wanita yang berhati lembut.
Terjaganya cincin tersebut sampai saat ini, sudah pasti menunjukkan dirimulah pemiliknya.
Terimakasih nak, kopi yang tadi di hidangkan semanis yang membawanya, tetap rendah hati.
Tetaplah jadi gula yang selalu melengkapi kopinya.
"De, kenapa?" Tanya Dhika.
"Dania memang betul mengenal nenek kakak!!." Jawab Dania sambil tersenyum.
"Ahh, tidak mungkin, nenek kakak jarang sekali keluar rumah, yuk De, sudah malam, besok waktunya De Nia perpisahan dengan yang lain." Ucap Dhika.
"Iya kak... " Jawab Dania sambil tersenyum mengingat wajah nenek tersebut.
"Dania?" Tanya salah satu karyawan Cafe.Tanpa Dania sadari, Dhika sekarang yang menghampiri Dania. Ketika Dhika menepuk pundak Dania, Dania mengira orang tersebut adalah Gilang bukan Dhika.
"Yaa?? Maaf Dania belum hapal nama-nama orang disini." Ucap Dania.
"Aku Gilang.. Dan, kamu gak istirahat?" Tanya Gilang.
"Oh Gilang, nggak, hari ini hari pertama aku kerja, jadi aku gak merasa kalau aku kecapean." Ucap Dania sambil mengelap gelas-gelas yang baru saja ia cuci.
"Istirahat dulu gih, nanti biar aku yang lanjut, sekarang sudah jam tiga sore, kamu sudah telat makan." Ucap Gilang.
"Wah masa? Iya, sudah jam tiga sore ternyata, iya nanti Dania selesaikan ini dulu, sehabis itu Dania makan.. Terimakasih sebelumnya ya Lang." Ucap Dania.
"Okey" Jawab Gilang sambil meninggalkan Dania.
"Iya, nanti Lang, aku makan sebentar lagi." Ucap Dania tanpa menoleh ke belakang.Dhika pun memesan makanan yang serupa untuk karyawan lainnya, betapa senangnya karyawa lain ketika Dhika membelikan makanan tersebut.
"Lang.. Lang..." Ucap Dhika.
"Loh kak Dhika.." Ucap Dania.
"Jadi gitu ya, baru di tinggal sebentar saja, ngga makan siang." Ucap Dhika.
"Bukan begitu kak, dari tadi banyak sekali pengunjung, nampaknya Cafe kakak ini di sukai banyak orang." Ucap Dania.
"Hmmm, mulai ngeles nih, ayo makan siang dulu, kakak sudah bawakan De Nia makan siang." Ucap Dhika.
"Kak Dhika... bukannya kakak sendiri yang bilang akan menganggap Dania sama dengan yang lain, berarti kalau kak Dhika membelikan makan siang untuk Dania, kakak harus membelikan juga untuk yang lain.!" Ucap Dania.
"Ya ampun, beli untuk 9 orang disini? semua?" Tanya Dhika.
"Hmmm .... Iyaa!!" Ucap Dania.
"Yaudah De Nia sekarang makan dulu, nanti yang lain kakak pesan menyusul." Ucap Dhika.
"Nah gitu dong, baru bos yang baik!" Jawab Dania sambil tersenyum.
"Loh kakak ko tidak ikut makan?"Tanya Dania.Daniapun kembali bekerja, Dhika pun sama mulai bekerja sebelum pergi nanti malam, hari sudah semakin gelap, dan malam, pengunjung pun semakin banyak di jam-jam tertentu, namun ketika sudah mendekati waktu tutup Cafe, pengunjung mulai berkurang dan tidak ada, selesai Cafe di tutup, seluruh karyawan membereskan Cafe dan membersihkan semuanya, Dania pun ikut membereskan, namun sepertinya Dhika sudah menghilang entah kemana.
"Kakak sudah makan duluan tadi bersama Aya." Jawab Dhika.
"Hmm, Kak Aya belum selesai koas nya di rumah sakit kak?" Tanya Dania.
"Sudah, dia juga sudah lulus, sekarang dia sudah mulai bekerja disini, gak akan balik lagi ke Oxford kayanya (Perguruan tinggi yang berada di London)." Jawab Dhika.
"Hmm, oh begitu, sudah jadi dokter hebat berarti.. Kak Dhka gak naksir sama kak Aya?" Tanya Dania penasaran.
"Hmm, ayo cepat habiskan, bukan jam untuk makan ini!" Ucap Dhika.
"Loh, tadi nyuruh Dania makan, sekarang menyuruh Dania kerja. Iya ini sebentar lagi juga habis." Jawab Dania.
"Oh iya De, nanti kalo sudah waktunya jam pulang, De Nia tunggu kakak dulu sjaa ya, kakak akan pergi dulu sebentar ada urusan, tapi De Nia harus pulang dengan kakak, karena disini tidak ada angkutan umum." Ucap Dhika.
"Hmm, okee.. Ya sudah Dania kembali kerja ya kak" Ucap Dania.
"Iyaa, semangat ya De!!" Ucap Dhika sambil mengelus topi di kepalanya.
Setelah semua selesai di bereskan, satu persatu karyawan pun pulang, hingga akhirnya hanya tersisa Dania disitu. Dania menunggu di halaman Cafe seorang diri, saat itu waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tapi Dhika belum juga datang.
Saat Dania sudah mulai mengantuk, Dhika pun datang, kemudian keluar dari mobilnya.
"De, maaf ya kakak telat jemputnya." Ucap Dhika.Mereka berduapun memasuki mobil dan segera menuju ke rumah Dania, setelah mengantar Dania sampai ke rumahnya, Dhika pun pergi menuju rumahnya untuk pulang.
"Hmm, akhirnya kakak datang juga, iya kak, ayo kak pulang, Dania besok harus kembali kesini lagi pagi.." Ucap Dania.
"Iya iya, ayo kita pulang." Jawab Dhika.
Hari berganti hari, tak terasa Dania sudah dua belas hari bekerja, teman-teman karyawan di Cafe sangat terhibur dengan kehadiran Dania, mereka selalu bersenda gurau dengan Dania, ketika salah satu karyawan ada yang lelah, Dania dengan sigap mengganti pekerjaannya, agar pekerjaan di Cafe tidak terhambat, semua karyawan amat senang akan ada nya kehadiran Dania. Begitu pun kedekatan Dania dan Dhika, yang biasanya tiap hari tidak bertemu secara terus menerus, sudah dua pekan ini, mereka pergi dan pulang bersama, begitu banyak cerita dan kenangan yang indah di Dhicoffee yang tak mungkin terlupakan.
Namun karena sisa hari bekerja hanya tinggal dua hari dan Dania harus kembali kuliah, mereka semua memaklumi jika Dania.
Hari ini adalah hari ke tiga belas ia bekerja, dan hari ini juga adalah hari jadi Cafe Dhicoffee, berarti sudah genap 3 tahun Dhika berhasil mempertahankan Cafenya, banyak perayaan yang di selenggarakan hari ini, dari mulai berbagi kopi dan wafel gratis hingga pemutaran film dan live music tentunya Dhika dan teman-teman Band Diamond akan tampil di acara hari jadi Dhicoffee. Radea dan teman-teman Dania saat berkemah dulu akan datang ke Cafe, Alin, Tara, Keisya termasuk Sandra akan datang ke perayaan tersebut, Dania sangat senang karena teman-temannya akan datang dan meramaikan.
Acara perayaan Dhicoffe dilaksanakan jam 7 malam, dari pagi seluruh karyawan termasuk Dhika mencoba untuk menghiasi Cafe agar nampak cantik, dekorasi dengan kerlap-kerlip lampu akan indah untuk nanti malam, panggung serta sound system sudah siap, segala kebutuhan untuk berbagi kopi dan wafel gratis juga siap dihidangkan.
Setelah semuanya selesai menyiapkan persiapan acara, seluruh karyawan di arahkan untuk berganti pakaian, mereka di minta untuk berpakaian sesuai kesepakatan tanpa melepaskan celemek sebagai ciri khas Dhicoffee, termasuk Dania.
Hari sudah mulai malam, seluruh karyawan siap berganti pakaian, Dania saat itu di minta untuk menggunakan dress yang menutup lutut nya, karena hanya dia satu-satunya wanita yang bekerja di Dhicoffe, dipakailah pakaian tersebut oleh Dania, rambutnya yang di ikat kepang dengan menggunakan bando, serta celemek berwarna coklat manis, menambah kecantikan dari Dania. Semua pelayan memperhatikan penampilan Dania malam itu, Dania yang selalu berpakaian tomboy, kali ini sangat terlihat feminim, sama hal nya seperti yang lain, Dhika pun sangat kagum ketika melihat penampilan Dania malam itu, begitu cantik. Semua pun berkumpul, Dhika pun memberikan arahan kepada teman-teman karyawannya.
"Teman-teman semua, tolong bantu perhatikan kebersihan dan keamanan, karena acara malam ini sepertinya akan ramai, kalian harus bersiap-siap lelah malam ini!" Ucap Dhika.Kemudian merekapun kembali ke tempat masing-masing sesuai tugasnya, tapi Dhika ingin berbicara sebentar dengan Dania.
"SIAAPPP!! Jawab karyawan serempak.
"Ya sudah kalian sekarang biakembali ke tempat kalian masing-masing, jangan lupa kalian harus saling membantu melengkapi kekurangan Dhicoffee.." Ucap Dhika.
"SSIAAAPP!!" Jawab karyawan serempak.
"De..." Panggil Dhika.Waktu menunjukkan pukul 7 malam, sedikit demi sedikit pengunjung menghadiri acara Dhicoffee. Band-band yang di undang oleh Dhika sudah mulai satu persatu menyanyikan lagu di panggung, para karyawan semua bersemangat melayani pengunjung. Namun ada hal yang berbeda dengan Dania, dia nampak lemas entah apa yang ada di pikirannya. Dhika yang hanya melihat Dania dari jauh tidak berani menanyakan secara langsung, Dhika pun menyuruh karyawan lain untuk bertanya langsung pada Dania. Setelah mengetahui bahwa Dania tidak sakit Dhika pun kembali memperhatikan pengunjung yang hadir.
"Iya kak?" Tanya Dania.
"Hari ini ada mamah dan papah kakak, nenek kakak juga akan hadir." Ucap Dhika.
"Oh begitu kak, itu tamu istimewa kak, nanti biar Dania yang mengarahkan ke meja VIP, tapi kak, bagaimana cara Dania mengenal mereka?"Tanya Dania.
"Mereka akan datang bersama Aya." Ucap Dhika.
"Oh begitu, baiklah kak. Kalau begitu Dania akan kembali ke tempat Dania." Ucap Dania dengannada lemas dan berjalan menghiraukan Dhika yang memanggilnya.
Lama-lama halaman Dhicoffee di penuhi pengunjung yang sedang menyaksikan band yang sedang tampil. Akhirnya yang di nantikan datang juga. sedikit memberikan senyum untuk Dania malam ini, Radea dan teman-teman yang lain hadir dan meramaikan. Dania pun menghampiri mereka.
"Heyy De, Lin, Keis, Tara, San.." Sapa Dania.Dania dan Radea pun berjalan bersama menuju tempat pengambilan kopi dan Wafel.
"Heyyyy Daniaaaa" teriak Alin.
"Seneng deh lihat kalian kesini...." Ucap Dania sambil tersenyum dan memeluk Alin. Tanpa sepengatahuan Dania, Dhika memperhatikan Dania dari jauh.
"Iyaa dong, sekalian reunian kita, kan udah jarang kumpul juga." Jawab Tara.
"Okey deh, kalian semua mau aku bawain apa aja?" Tanya Dania.
"Hmmm..Dan, maafin aku untuk kesalahan aku tempo hari." Ucap Sandra.
"Udah San,, udah aku lupain kok, sekarang aku cuma nanya kalian mau apa, kita bersenang-senang disini.. hhihi" Ucap Dania sambil tersenyum.
"Terimakasih ya Dan... hmm, aku sih ikut mereka-mereka aja. hhehe" Ucap Sandra.
"Disini, semuanya enak, jadi aku bakal bawain kalian satu macam satu macam gimana?" Tanya Dania.
"Sepakat!!!" Ucap Tara dan Keisya bersamaan.
"Okey deh aku ambilkan sekarang ya, kalian boleh tunggu disini sambil nikmatin musik." Ucap Dania.
"Dan, biar aku bantu ya.." Ucap Radea.
"Okey Dee, bantu Dania ya.." Jawab Dania.
"Cieeee" Ucap teman-teman Dania serempak.
"Dan, kamu cantik malam ini." Ucap Radea.Radea dan Dania pun asik mengobrol sambil mengambil kopi dan wafel, tanpa sepengetahuan Dania, Dhika terus memperhatikan Dania dari jauh. Setelah membawakan kopi dan wafel ke meja teman-temannya, Dania pun asyik mengobrol bersama mereka mengingat kejadian lucusaat berkemah sebulan yang lalu. Tidak lama Dhika menghampiri Dania dan teman-temannya.
"Terimakasih De, kamu orang ke sekian bilang aku cantik, hhehe." Jawab Dania.
"De Nia, kok malah ngobrol disini? kan pengunjung semakin banyak!" Tanya Dhika.Dania pun kembali ke tempat nya semula, begitupun dengan Dhika kembali ke tempatnya. Dania yang sedikit kesal melihat sikap Dhika tidak seperti biasanya, bertambah kesl dengan kedatangan Aya dan keluarga Dhika. Dania melihat keluarga Dhika sepertinya Aya sudah akrab sekali. Dhika pun menghampiri keluarganya dan bersalaman serta mempersilahkan untuk duduk di bangku VIP. Saat itu Aya melihat Dania disana, Aya tersenyum sinis pada Dania, dan Dania hanya terdiam melihatnya. Setelah keluarga Dhika duduk, Dhika menghampiri Dania.
"Hai Dhik!" Sapa Alin.
"Hey teman Dania. De, yuk kasian yang lain disana pada sibuk." Ucap Dhika.
"Iya kak, ini hanya sebentar kok." Ucap Dania.
"De, ayo.." Ajak Dhika.
"Tolong dong yang sopan ajak Dania nya, mungkin Dania cape makanya Dania duduk dulu disini." Ucap Radea.
"Kamu tau apa? Dania itu kerja disini, berarti dia tau konsekuensi dia kerja disini itu pasti cape." Jawab Dhika dengan nada tinggi.
"Udah De,, udah Dania memang bekerja disini, jadi Radea dan yang lain santai aja dulu tanpa Dania ya.. Ayo kak.." Ucap Dania mencoba menenangkan Radea dan mengajak Dhika pergi.
"De Nia, tolong bawakan ini ya, sudah kakak catat di kertas." Ucap Dhika sambil membawakan kertas ke Dania.Dania pun menyiapkan kopi dan wafel sesuai dengan apa yang di catat oleh Dhika. Ada dua nampan disana, dan Dania tidak bisa membawanya sekaligus, melihat seperti itu Dhika mencoba membantu Dania. Ketika Dhika mencoba membantu Dania, Dania hanya terdiam tanpa melihat wajah Dhika, mereka pun berjalan bersamaan. Tanpa sepengetahuan Dania, kini Radea yang memperhatikan Dania.
"Iya kak." Jawab Dania sambil menerimakertas tanpa melihat wajah Dania.
"Kenapa De? kok mukanya kesal seperti itu." Tanya Dhika.Setibanya di meja VIP, akhirnya Dania bertemu dengan keluarga Dhika, Dania dikenalkan dengan keluarganya, namun ternyata ada sosok yang tidak asing, bukan, bukan Aya, tapi wanita paruh baya yang ada disana.
"Tidak kenapa-kenapa." Jawab Dania.
"Nanti kakak kenalkan dengan keluarga kakak ya" Ucap Dhika.
"Tidak usah, Dania kan hanya karyawan." Jawab Dania.
"Sudah ikut saja aturan kakak." Ucap Dhika.
"Mah, Pah, Nek, kenalkan ini Dania, dia teman aku." Ucap Dhika.Setelah Dhika dan Dania keluar, Dhika langsung memanggil Dania.
"Hey anak manis... sini duduk.." Ucap Ibu Dhika.
"Tidak terimakasih bu, Dania hanya pelayan disini, bukan waktunya Dania untuk duduk, nanti pemilik Cafe ini marah." Ucap Dania. Dhika pun terlihat kesal ketika Dania menjawab seperti itu.
"Oh begitu, sepertinya Dhika terlalu keras ya nak?" Tanya Ibu Dhika.
"Tidak kok bu.. hhihi, hmm.. sebentar, kok sepertinya De Nia pernah melihat nenek ya?" Tanya Dania pada nenek Dhika.
"Iya nak, kita pernah bertemu." Ucap nenek sambil menunjuk ke arah cincin yang ia pakai.
"Kapan ya nek?" Hmmm, ya sudah Dania pamit keluar dulu." Ucap Dania. Kemudian Dania pun keluar. Disana Dania tidak menyapa Aya, padahal Aya ada di samping nenek.
"De.. tunggu sebentar, kenpa tadi mamah kakak menawarkan De Nia untuk duduk De Nia tidak mau?" Tanaya Dhika.Saat Dhika hendak memanggil Dania, namun ternyata Dhika lebih dulu di panggil Aya, karena ibu nya memanggilnya, selanjutnya karena sebentar lagi Dhika akan mulai naik ke atas panggung. Dhika pun menghampiri teman-teman satu Bandnya.
"Ngga kak, terimakasih, Dania masih banyak pekerjaan, lagi pula kakak sendiritadi yang melarang Dania untuk duduk." Ucap Dania sambil berjalan menjauh.
Di tempat berbeda, ternyata Dania sedang duduk di bawah pohon di luar halaman Cafe, Dania merasa lelah, tiba-tiba Radea menghampiri Dania.
"Dania.. Ini buat kamu." Ucap Radea sambil memberikan sebotol air minum.Keduanya pun masuk ke halaman Cafe, dari atas panggung ternyata Dhika sudah memperhatikan siapa orang berada di samping Dania, Radea pun kembali ke mejanya bergabung bersama teman-temannya, Dania pun kembali ke pekerjaannya semula.
"Eh dee,, thank's ya.. yang lain dimana?" Tanya Dania.
"Mereka lagi nunggu Band Diamond tampil sambil makan gratis gitu di dalam Dan.. hhehe" Jawab Dania.
"Ohh.." Jawab Dania.
"Tumben di luar sendiri, capek pasti ya?" Tanya Radea.
"Iya, lumayan pegal sedikit. Hhehe, terimakasih ya sudah mau datang kesini.."Ucap Dania.
"Iya Dania, selagi bisa, aku pasti bakal datang.!" Jawab Radea.
Merekapun mengobrol dengan asyik, rasa kesal kepada Dhika yang Dania rasakan perlahan mulai di lupakan, setelah keduanya sudah mulai sama-sama nyaman.
"Dan, ke dalam yuk, Dhika pasti mencari kamu." Ucap Radea.
"Iya De, ayo.. Makasih banyak ya, udah bisa buat Dania semangat lagi." Ucap Dania.
"Iya Dania, sama-sama." Jawab Radea.
Band Diamond adalah band terakhir yang tampil malam ini, setelah mereka selesai bermain musik di atas panggung, pertanda bahwa acara selesai di laksanakan, satu persatu pengunjung pulang, tempat sudah mulai sepi, kemudian teman-teman Dania pun pulang bersama pengunjung lainnya, di lanjut dengan keluarga Dhika yang di dampingi Aya, merekapun pulang. Tinggal hanya karyawan Dhicoffee yang berada disana, semuanya membereskan Cafe dengan sisa tenaga hari ini, termasuk Dania, setelah selesai semuanya satu perstau di persilahkan pulang, yang terakhir adalah Dania, setelah Dania berganti pakaian dengan setelan tomboy seperti biasanya, Dania bersiap pulang. Kemudian ternyata Dhika belum pulang, dia masih menunggu Dania di halaman.
"De Nia.." Panggil Dhika.
"Iya kak?" Jawab Dania.
"Bisa kita bicara sebentar?" Tanya Dhika.
"Okey, sebentar ya kak." Ucap Dania sambil menyiapkan kopi untuk Dhika.
"Ini kak, untuk kakak, dari sebanyak kopi yang Dania kasih untuk orang, cuma kakak yang belum mencoba kopi buatan Dania." Ucap Dania smabil memberikan secangkir kop.
"Oh iya, betul juga. Terimakasih ya De." Jawab Dhika.
"Ada apa kak?" Tanya Dania.
"Hmmm, tidak, tidak kenapa-kenapa, hanya saja kakak melihat De Nia aneh hari ini, mudah marah." Ucap Dhika.
"Hmm, ah.. biasa saja kok kak.." Jawab Dania.
"De Nia, marah ya tadi kakak melarang De Nia ngobrol sama teman-teman De Nia?" Tanya Dhika.
"Kakak, tadi kakak marah karena De Nia tidak mau duduk bersama keluarga kakak?" Dania memberikan pertanyaan balik.
"Kok malah nanya balik De, iya jujur tadi kakak gak suka De Nia menolak seperti itu."Jawab Dhika.
"Iya sama, De Nia juga sama tidak enak ketika kakak melarang De Nia untuk mengobrol dengan teman-teman De Nia." Jawab Dania.
"Tadi ngobrol apa saja dengan Radea?" Tanya Dhika.
"Bukan urusan kakak, Dania hanya ngobrol biasa, Radea menemani Dania tadi saat Dania butuh teman." Ucap Dania.
"Hmmm, oh.." Jawab Dhika sambil meminum kopi buatan Dania.
"Tadi Kak Aya terlihat sangat akrab dengan keluarga kakak." Ucap Dania.
"Iya, sudah kakak bilang kalau ibu kakak sangat menyukai Aya. Kenapa De Nia cemburu?" Tanya Dhika.
"Hmm? Cemburu? untuk apa... Dania kan bukan siapa-siapa kakak, untuk apa Dania cemburu." Jawab Dania.
"Hmm, Dania orang istimewa nya kakak lah.. hhehe.." Ucap Dhika sambil meminum kopi..
"Hmmmm? " Dania tertegun mendengar Dhika berbicara seperti itu.
"Bercanda De.... De Nia sudah kakak anggap seperti adik kakak sendiri. Jadi De Nia tidak perlu takut ya.." Ucap Dhika..
"Adik? untuk apa.. Dania kan sudah punya Mas Ridwan, Dania tidak mau punya kakak dua." Jawab Dania.
"Iya iya, maaf De... Yaudah sekarang kakak mau minta maaf sama De Nia, karena kakak udah ngerepotin De Nia dua minggu ini, puncaknya hari ini. Maaf sudah membuat De Nia kesal ya?" Ucap Dhika.
"Hmmm, Dania gak mau memaafkan kakak, tadi kakak sudah keterlaluan." Ucap Dania.
"Lalu kakak harus gimana suapaya De Nia memaafkan kakak?" Tanya Dhika.
"Kakak, wajib membayar gaji Dania, dan mentraktir Dania serta karyawan lainnya ice cream.! sepakat?" Tanya Dania sambil tersenyum sinis.
"Hmmm, masalah gaji aja gak lupa, pakai harus traktir segala.." Dhika mendumel.
"Nah nah nah nah... hayo ngedumel... ya sudah.... kalo gitu...... " Ucap Dania.
"Iya iya anak manis, kakak bakal ikutin permintaan De Nia yaa..." Jawab Dhika sambil tersenyum manis.
"Naahhh kan, sepakat berarti ya..... hhihi" Ucap Dania tertawa kecil.
"Iya iya De.. hhihi.. Oh iya, kakak jadi ingat sesuatu, tadi nenenk kakak menitipkan kertas untuk Dania." Ucap Dhika sambil mengeluarkan kertas titipan nenek.
"Oh begitu, terimakasih kak." Jawab Dania, sambil membuka kertasnya.
Untuk Dania :
Nak, kita memang pernah bertemu, saat hujan turun di shelter, saat di rumah, saat nenek memberikan satu cincin untuk mu, cincin yang nenek berikan untuk wanita yang berhati lembut.
Terjaganya cincin tersebut sampai saat ini, sudah pasti menunjukkan dirimulah pemiliknya.
Terimakasih nak, kopi yang tadi di hidangkan semanis yang membawanya, tetap rendah hati.
Tetaplah jadi gula yang selalu melengkapi kopinya.
"De, kenapa?" Tanya Dhika.
"Dania memang betul mengenal nenek kakak!!." Jawab Dania sambil tersenyum.
"Ahh, tidak mungkin, nenek kakak jarang sekali keluar rumah, yuk De, sudah malam, besok waktunya De Nia perpisahan dengan yang lain." Ucap Dhika.
"Iya kak... " Jawab Dania sambil tersenyum mengingat wajah nenek tersebut.
Kemudian Dania pun di antar Dhika sampai ke rumahnya, kemudian Dhika pun pulang.
Esok harinya, Dania datang ke Cafe Dhicoffee untuk berpamitan dengan semua karyawan, begitupun karyawan baru yang menggantikan Dania sudah di siapkan Dhika dari jauh hari. Semua karyawan berkumpul untuk berpisah dengan Dania.
"Untuk semuanya, terimakasih utnuk bimbingannya, karena hanya disini Dania bisa menambah pengetahuan soal kopi, meracik kopi dengan benar, membuat wafel, bekerja sama dengan teman-teman, sampai membuat acara semeriah tadi malam. Terimakasih untuk semuanya, mohon maaf jika kedatangan Dania selalu membuat kalian terganggu, atau jika Dania mengucapkan kata-kata yang membuat sakit hati, tolong di maaf kan.." Ucap Dania..
"Iya Dania, kita pun terimakasih Dania sudha membantu kami semua disini, kehadiran Dania pasti kami nanti lagi, Dania kalau ada waktu luang main saja kesini dengan Mas Dhika. " Ucap salah satu karyawan mewakili yang lain.
"Iyaa pasti,,, Dania bakal ngerepotin kalian lagi nanti jika ada waktu. hhehe" Ucap Dania.
"Ya udah, sekarang Dania udah harus pulang, dia gak akan kerja full hari ini, karena sudah persiapan kuliah lagi besok, saya mau antar Dania pulang dulu, kalian harus semangat bekerja!" Ucap Dhika.
"Siaapp Boss" Teriak seluruh karyawan.
"Okey kita pamit ya, tolong bantu karyawan baru untuk mengenal semuanya!" Ucap Dhika.
"Daahh semuaa.." Ucap Dania.
Dania dan Dhika pun keluar bersamaan, dengan senyum senang Dania meninggalkan Dhicoffee..
"Kenapa De?" Tanya Dhika, setelah mereka masuk ke dalam mobil.
"Hmmm, Dania senang bisa kerja di Dhicoffee pengalaman yang paling berharaga ketemu orang-orang baru.
"Lain waktu De Nia bisa main ke Dhicoffee semau De Nia kok. " Ucap Dhika.
Esok harinya, Dania datang ke Cafe Dhicoffee untuk berpamitan dengan semua karyawan, begitupun karyawan baru yang menggantikan Dania sudah di siapkan Dhika dari jauh hari. Semua karyawan berkumpul untuk berpisah dengan Dania.
"Untuk semuanya, terimakasih utnuk bimbingannya, karena hanya disini Dania bisa menambah pengetahuan soal kopi, meracik kopi dengan benar, membuat wafel, bekerja sama dengan teman-teman, sampai membuat acara semeriah tadi malam. Terimakasih untuk semuanya, mohon maaf jika kedatangan Dania selalu membuat kalian terganggu, atau jika Dania mengucapkan kata-kata yang membuat sakit hati, tolong di maaf kan.." Ucap Dania..
"Iya Dania, kita pun terimakasih Dania sudha membantu kami semua disini, kehadiran Dania pasti kami nanti lagi, Dania kalau ada waktu luang main saja kesini dengan Mas Dhika. " Ucap salah satu karyawan mewakili yang lain.
"Iyaa pasti,,, Dania bakal ngerepotin kalian lagi nanti jika ada waktu. hhehe" Ucap Dania.
"Ya udah, sekarang Dania udah harus pulang, dia gak akan kerja full hari ini, karena sudah persiapan kuliah lagi besok, saya mau antar Dania pulang dulu, kalian harus semangat bekerja!" Ucap Dhika.
"Siaapp Boss" Teriak seluruh karyawan.
"Okey kita pamit ya, tolong bantu karyawan baru untuk mengenal semuanya!" Ucap Dhika.
"Daahh semuaa.." Ucap Dania.
Dania dan Dhika pun keluar bersamaan, dengan senyum senang Dania meninggalkan Dhicoffee..
"Kenapa De?" Tanya Dhika, setelah mereka masuk ke dalam mobil.
"Hmmm, Dania senang bisa kerja di Dhicoffee pengalaman yang paling berharaga ketemu orang-orang baru.
"Lain waktu De Nia bisa main ke Dhicoffee semau De Nia kok. " Ucap Dhika.
Dhika dan Dania pun di antar sampai ke depan rumahnya, Dhika pun kembali ke Cafe. Di perjalanan menuju Cafe, Dhika mendapat pesan singkat dari Aya.
"Tolong, jemput aku Dhik.."
Bersambung.....
Comments
Post a Comment