Diary Alenna - Hatiku bertemu kamu (Episode - 2)

Setelah kejadian terakhir aku bertemu lelaki tampan di pantai yang mengembalikan tempat minumku yang terjatuh. 
Hari ini ku explore semua tempat makan yang menarik kameraku, ku berjalan, ku beli satu-satu makanan disana. Langkahku terhenti saat aku melihat lelaki yang sama dengan kemarin di tepi pantai.
Bukan Bali namanya kalau spotnya bukan pantai. Aku lihat dia sedang bicara dengan teman lelakinya, mungkin mereka asli warga sini, sedikit terlintas di pikiranku untuk menghampiri. Ah, tapi tidak untuk apa. 
Aku disini hanya untuk bertamasya melepas penatku. Sebelum aku melanjutkan karirku di luar negeri.
Akupun asik sendiri memotret pemandangan sekitar tempat makan di sisi pantai, ku bidik burung, ku bidik orang-orang yang sedang mengobrol, dan pemandangan-pemandangan yang menarik perhatianku ku ambil gambarnya. 
Tapi, saat aku hendak melanjutkan berjalan, tiba-tiba ada yang menabrakku menggunakan sepeda, Hssssh sangat menyebalkan.
Saat aku lihat siapa yang menabrakku, dia seorang wanita.  Tunggu-tunggu, itu wanita yang kemarin sama si pria tampan. 
"Sorry-sorry tadi aku sambil pegang HP" Ucap wanita tersebut.
"Sakit, makanya jangan sambil pegang HP mbak." Jawab ku. 
Tidak lama, datang dua pria yang aku lihat sebelumnya tadi.
"Kenapa Re?" Tanya Teman si laki-laki tampan.
"Aku nabrak dia." Jawab si wanita yang nabrak aku.
"Kamu ngga kenapa-kenapa Re?" Tanya teman si laki-laki tampan.
"Kok kamu malah nanya si Rere, tuh dia yang berdarah." Ucap si laki-laki Tampan mirip Rizky Nazar tersebut.
"Kok kamu gitu sih sama aku." Ucap si wanita yang nabrak aku.
"STOOOPP!!" Kenapa kalian malah jadi ngobrol, aku disini korbannya!" Ucap ku sambil menunjukkan luka di lutut dan sikut ku.
"Kamu yang salah, jalan sambil megang kamera." Ucap wanita yang bernama Rere tersebut.
"Kamu yang nabrak aku dari belakang!" Teriak ku.
"Udah Re, kamu yang salah, oh iya di dekat sini ada puskesmas, ayo aku antar." Ucap laki-laki  tampan tersebut menarik tanganku. 
Ah, Oh My God, laki-laki yang menurut aku perfect ini sangat perhatian, dan tanggung jawab banget, dia tarik tangan aku menuju ke Puskesmas, disana dia juga yang urus semua administrasi, dokter disana juga sepertinya kenal sama laki-laki ini, setelah luka aku di bersihkan, aku keluar ruangan dan ku lihat dia masih ada disana nunggu aku. 
"Udah?" Tanya laki-laki tampan tersebut.
"Sudah, kok masih nunggu disini?" Tanya ku.
"Rumah kamu dimana? Aku antar ya, besok aku antar kamu ke toko kamera, karena lensa kamera kamu pecah." Ucap laki-laki tampan tersebut.
"Oh ya, rumah aku dekat Legian, kok kamu sampai tahu kamera aku segala?" Tanya ku.
"Okey, aku antar kamu pulang sekarang ya, kamera kamu kan kamu tinggal disini, jadi aku lihat rusak atau tidak." Ucapnya.
"Aku gak usah di antar, aku bisa pulang sendiri, lagian teman-teman kamu juga pasti tunggu kamu." Ucapku.
"Iya sorry ya, gara-gara teman aku kamu jadi begini, kamu pasti wisatawan kan kesini, kenalin, nama aku Alga." Ucap laki-laki tampan tersebut.
"Oh, perlu ya kita kenalan? Namaku Alenna." Ucap ku sambil merasa sangat senang setelah mendengar namanya.
"Ya sudah, kita lanjut nanti aja di jalan ya, aku antar kamu Al." Ucap Alga.
"Iya ayo." Jawab ku. 
Aku dan Algapun menuju mobil Landy nya, mobil pun melaju ke arah rumah ku. Selama di jalan, aku dan dia mengobrol banyak hal, ternyata Alga memang Atlet Seluncur, dia sudah dapat banyak penghargaan, dia juga seorang model, dan pengusaha Papan seluncur, hampir semua mengenal Alga karena dia adalah Model yang sangat baik hati. 
"Nih udah sampai." Ucap Alga.
"Thanks ya Al." Ucapku sambil turun dari mobilnya.
"Besok aku jemput atau gimana?" Tanya Alga.
"Ngga usah, ngga usah janjian  aja di tokonya langsung." Ucapku.
"Memang, kamu tahu dimana?" Tanya Alga.
"Ngga." aku jawab dengan polos.
Terus Alga saat itu senyum manis, sangat manis. Terus dia bilang. 
"Tunggu aku aja besok jam 3 sore ya." Ucap Alga.
"Oh iya, okay." Jawab aku sambil wajah senang. 
Tidak lama dari itu, Alga pergi, dan aku belum sempat menanyakan rumahnya dimana. Saat itu aku ngga sabar untuk menunggu besok sore. 

Besok sorepun tiba, Alga ternyata menepati janjinya, dia sudah standby depan rumahku, dua pembantu di rumahku teriak, kalau ada tamu, aku sudah siap saat itu, aku langsung pergi saja. 
Sudah tidak ada canggung lagi, rasanya jalan sama model terkenal itu sangat menyenangkan. 
Kadang, selalu risih sih, tiap jalan ada yang minta dia untuk foto, tapi mau gimana lagi, Alga orangnya baik banget, semua yang minta foto sama dia, dia kasih gitu aja. Dia bilang, selama gak bisa bantuin kesulitannya, setidaknya aku bisa memberikan keinginannya untuk foto bersama aku, buat mereka tersenyum itu adalah harapanku. 
Setibanya disana, Alga langsung mengganti lensa kameraku dengan yang baru, aku sangat senang sekali, meskipun tidak terasa waktu yang kita lalui sangat begitu singkat. 
Sudah gelap, sudah malam, Alga ngajak aku makan malam. Tapi Alga ajak aku makan malam di cafe miliknya, disana ada Rere dan teman Alga yang bernama Diaz. 
Cafe nya sudah sangat ramai sepertinya yang mau datang kesini hanya untuk bertemu dengan Alga. Entah kenapa aku sangat tidak suka sama yang namanya Rere, dia minta maaf aja so pake bahasa Inggris kemarin, tapi mau gimana lagi, Alga ajak aku, jadi aku mau aja kesini. 
Setelah makan malam, Alga antar aku ke rumah lagi. 
Dia nanya sesuatu sama aku. Yang buat aku jadi gak tenang. 
"Al, aku mau tanya sesuatu." Ucap Alga.
"Apa Al?" Tanyaku penasaran.
"Kamu sudah punya pacar?" Tanya Alga.
"Hmmm, kenapa?" Tanya ku.
"Tidak, tidak, sorry, yaudah kamu masuk, mungkin ini adalah pertemuan terakhir kita." Ucap Alga. 
Saat dengar Alga ngomong gitu aku jadi sedikit sedih sih, karena emang betul, Alga udah ngga punya utang lagi sama aku, karena semua udah kembali semula. 
Saat Alga siap menyalakan mesin mobilnya. 
Alga tiba-tiba tanya aku. 
"Al, apa kita masih bisa ketemu?" tanya Alga.
"Bisa, kamu bisa cari aku di setiap senja, aku pasti ada untuk ambil gambar senja." Ucap ku sambil aku sendiri bingung ngomong apa.
"Okay." Ucap Alga.
"Al, bentar. kalau aku mau cari kamu gimana?" Tanyaku.
"Kamu bisa cari aku saat senja, karena disitu aku pasti lagi cari kamu." Jawabnya.
"oh, hehe, bisa gitu ya, ya udah hati-hati" Ucap ku.
"Bye.." Ucap Alga. 
Algapun pergi menjauh. 
Saat aku masuk ke dalam rumah, aku baru terpikirkan. 
"Oh My God! kenapa aku ngga minta nomor HP-nya aja sih? malah bawa-bawa senja gitu." Ucap ku sambil menutup selimut dan siap tidur. 

Comments

Popular Posts