Puisi - Surat dari Bumi
Dulu aku sangat indah
Birunya Sungai
Harumnya rerumputan
Tingginya gunung-gunung
Hingga semua mata manusia dimanjakan oleh adanya diriku.
Semua makhluk ku persilahkan mengambil apa yang ku miliki.
Tanamannya bisa mereka makan.
Airnya bisa mereka minum.
Gunungnya bisa mereka daki.
Tapi Tuhan.
Mengapa kini mereka menakutkan?
Iya, manusia.
Mereka lupa bahwa meskipun mereka bisa mengambil milikku.
Mengapa mereka tidak berusaha menjagaku?
Kini aku mulai tidak sesubur dulu.
Aku kering.
Aku tiada sehijau dulu.
Aku menjadi gersang.
Aku menjadi sangat menakutkan.
Aku merasa sesak asap polusi.
Tubuhku tak sesegar dulu.
Bukan Tuhan, bukan aku yang tidak mau menjaga.
Tapi apa dayaku, jika seisi ku tidak memeliharaku.
Aku yang kuat, bisa saja terjatuh.
Gunung-gunung bisa marah, lautan bisa memberontak.
Jika Kau izinkan, mungkin manusia yang jahat bisa hilang.
Hingga aku bisa kembali sesegar dulu.
Hingga bayi lahir masih bisa melihat indahnya aku.
Hingga aku bisa menyaksikan, manusia sebenarnya.
Yang Kau ucap bisa menjadi Khalifah untuk diriku.
Surat ini aku tulis, menggunakan debu yang mereka ciptakan.
Tuhan, selamatkan aku.
Bumi.
Comments
Post a Comment