Puisi - Pilu
Derai Sungai kian mengganggu
Gerakan batu di dasar sungai kian menderu
Siapa yang melihat air mata mengercik kecil
Tak Bersuara
Tak Ber-irama
Siapa lagi yang merasa sakit
Tak usah anggap hirau
Teriakan dan jeritan
Yang mengganggu kalbumu
Ku tunjuk Mata mu
Ku sorot pandanganmu
Betapa hinanya kamu
Mulut bersumpah janji
Tingkah berucap palsu
Gila pujian
Takut ujaran
Siapa kamu
Siapa jati dirimu
Tidakkah kau adil
Tidak bisa kah kau adil
Kamu menyapu bersih lahan orang
Menghias indahnya tamanmu
Kiranya Siapa yang bisa sepertimu
Andaikata Tuhan membalas detik yang sama
Mungkin kau tetap tak punya apa-apa
Dengarkan jeritan suara
Dengarkan tangis bisu
Dimana kau bekap yang bercerita
Dimana kau hilangkan yang bersuara
Kini tempatku tak aman lagi
Kini tempatku tak nyaman lagi
Gerakan batu di dasar sungai kian menderu
Siapa yang melihat air mata mengercik kecil
Tak Bersuara
Tak Ber-irama
Siapa lagi yang merasa sakit
Tak usah anggap hirau
Teriakan dan jeritan
Yang mengganggu kalbumu
Ku tunjuk Mata mu
Ku sorot pandanganmu
Betapa hinanya kamu
Mulut bersumpah janji
Tingkah berucap palsu
Gila pujian
Takut ujaran
Siapa kamu
Siapa jati dirimu
Tidakkah kau adil
Tidak bisa kah kau adil
Kamu menyapu bersih lahan orang
Menghias indahnya tamanmu
Kiranya Siapa yang bisa sepertimu
Andaikata Tuhan membalas detik yang sama
Mungkin kau tetap tak punya apa-apa
Dengarkan jeritan suara
Dengarkan tangis bisu
Dimana kau bekap yang bercerita
Dimana kau hilangkan yang bersuara
Kini tempatku tak aman lagi
Kini tempatku tak nyaman lagi
Comments
Post a Comment